Nasib Pegawai Facebook Merana Usai PHK Massal, Ini Buktinya
CNBCindonesia.com Jenis Media: Tekno
Jakarta, CNBC Indonesia - Usai melakukan PHK massal, Facebook dilaporkan makin 'ketat' mengawasi kinerja karyawan sisa yang tak terdampak. Raksasa Menlo Park tersebut kabarnya sampai memangkas bonus karyawan besar-besaran.
Adapun pengurangan bonus itu berlaku untuk pegawai yang performanya dianggap 'rata-rata'. Hal ini tercantum dalam memo internal yang bocor ke Wall Street Journal.
Selain bonus yang dipotong, karyawan berkinerja rata-rata juga akan dibatasi untuk mendapat persenan saham Meta, perusahaan induk Facebook.
Sebelumnya, bonus sudah dipangkas sebesar 65%, lalu dipotong lagi 85%, dikutip dari NYPost, Rabu (29/3/2023).
"Kami paham keputusan ini mengecewakan bagi banyak pegawai. Namun, kebijakan ini perlu dilakukan untuk melanjutkan fokus kami menjunjung performa kerja berkualitas tinggi," begitu tercantum pada memo internal.
Pengetatan bujet dan review kinerja yang lebih mencekam ini menyusul pengumuman PHK massal yang berdampak ke 10.000 pegawai baru-baru ini. Sebelumnya, Meta sudah pernah PHK 11.000 pegawai pada November 2022 lalu.
Selain pemotongan bonus yang besar, Meta juga akan melakukan review kinerja pegawai lebih sering, yakni 2 kali dalam setahun. Jika karyawan mendapat hasil negatif selama 2 kali berturut-turut, Meta tak segan-segan melakukan PHK bagi pegawai tersebut.
Review kinerja karyawan akan memasukkan mereka ke dalam 3 kategori. Masing-masing adalah 'di bawah standar', 'di atas standar', dan 'sangat baik'.
Dihubungi Reuters, juru bicara Meta menegaskan bahwa review kinerja karyawan tidak berhubungan dengan restrukturisasi yang tengah dijalankan perusahaan.
"Kami mengubah proses penentuan performa karyawan, belajar dari beberapa masukan dan pengalaman tahun lalu untuk mengoptimalkan masa depan perusahaan," kata dia.
Dalam pengumuman PHK baru-baru ini, CEO Meta, Mark Zuckerberg mengatakan perusahaannya juga membekukan proses rekrutmen untuk 5.000 posisi.
[-]
(tib)
Sentimen: negatif (96.2%)