Sentimen
Positif (98%)
28 Mar 2023 : 01.29
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Kapuk, Tiongkok

Erick Thohir dan Bahlil Hadiri Peresmian Kantor KIKT, Bicara soal Kekuatan Ekonomi Indonesia

28 Mar 2023 : 01.29 Views 4

Liputan6.com Liputan6.com Jenis Media: Regional

Erick Thohir dan Bahlil Hadiri Peresmian Kantor KIKT, Bicara soal Kekuatan Ekonomi Indonesia

Liputan6.com, Jakarta Peningkatan kerja sama antara Indonesia dengan Tiongkok bukan hanya dari segi ekonomi. Sudah lama terjalin hubungan budaya dan diplomasi. Hal inilah yang perlu diperhatikan dalam hubungan kedua negara tersebut.

Hal ini disampaikan oleh Ketua Kantor Kadin Indonesia Komite Tiongkok (KIKT) Garibaldhi Thohir saat meresmikan Kantor KIKT di kawasan Pantai Indah Kapuk, Jakarta, Senin (27/03/2023) malam.

Sebagai contoh, nanti akan ada rombongan tari dari Tiongkok yang akan datang di Indonesia. "Diharapkan akan semakin mengenal budaya dan kearifan lokal dari Tiongkok. Dan sebaliknya mereka juga bisa melihat budaya kita, Indonesia dengan budaya bersahabat," kata dia dalam keterangannya.

Dalam acara ini turut hadir Menteri BUMN Erick Thohir bersama Menteri Investasi/Kepala BPKM Bahlil Lahadalia. Selain itu, Wakil Ketua Umum Kadin Shinta W Kamdani juga datang.

Dalam kesempatannya, Bahlil menyatakan, di kondisi ekonomi global tak menentu ini, perlu kita terus mencari informasi dan membangun kerja sama kepada semua pihak dengan garis bahwa Indonesia menganut asas politik bebas aktif.

"Terserah pihak-pihak yang berkonflik saat ini, yang penting kita menarik keuntungan dari perkelahian mereka. Selama kita tidak mendikte mereka. Tapi kalau ada penderitaan, maka kita mencari solusi," jelas dia.

Sementara, Erick sendiri menyebut, sebagai bangsa, kita sering terjebak pemahaman negara non blok, jadi blue print ekonomi sering ikut negara lain seperti  AS, Tiongkok, Jepang dan lainnya. "Padahal harus kita sadari, kita memiliki kekuatan sendiri sebagai bangsa," kata dia.

Di tempat yang sama, Maruarar Sirait yang juga Anggota KIKT mengatakan, setiap kerjasama dengan Tiongkok harus didasarkan akan kesetaraan dan saling menghargai dengan prinsip adil.

"Kita ingin menjalin kerja sama yang setara dengan Tiongkok dan saling menghargai, saling menguntungkan dengan prinsip yang adil," tandasnya.

Kedutaan Besar Tiongkok dan FPCI menggelar diskusi bertajuk 'One Belt, One Policy'. Apa keuntungan Indonesia dalam Jalur Sutra Baru Abad ke-21?

Sentimen: positif (98.8%)