Liputan6.com, Jakarta Anggota DPR RI yang juga politikus Gerindra Himmatul Aliyah bertemu dengan para konstituennya saat berada di Jeddah, Arab Saudi. Menurutnya, keberadaan Dewan Pimpinan Luar Negeri (DPLN) Gerindra Arab Saudi sangat penting untuk menunjukkan eksistensi Gerindra di tingkat internasional.

Hal tersebut disampaikannya dalam acara silaturahmi dan buka bersama dengan pengurus DPLN Gerindra Arab Saudi di Jeddah. Kegiatan ini dihadiri sekitar puluhan pengurus yang datang dari berbagai kota.

"Alhamdulillah saya bersyukur bisa bertemu sahabat dan kawan-kawan semua di Arab Saudi. Saya amat berbahagia karena kawan-kawan semua dalam keadaan sehat. Selama ini kita hanya berjumpa melalui media sosial dan sekarang kita bisa bertatap muka. Mudah-mudahan semangat kawan-kawan untuk terus berjuangan bersama kami tetap loyal dan setia bersama Prabowo dan Gerindra," kata Himma dalam keterangannya, Senin (27/3/2023).

Dia menyebut, berusaha menyalurkan bantuan berupa beasiswa program Indonesia pintar (PIP) kepada konstituennya di Arab Saudi.

"Alhamdulillah kemarin kami sudah menyalurkan beasiswa ke teman-teman yang berada di Saudi untuk disalurkan kepada anak-anak dan orang yang direkomendasikan di Indonesia agar dapat melanjutkan jenjang pendidikan formal SD, SMP, dan SMA atau SMK. Mudah-mudahan dengan bantuan ini bisa membantu kelancaran pendidikan keluarga Ibu dan Bapak yang ada di Tanah Air. Karena kita menginginkan keluarga kita bisa menikmati pendidikan formal lebih baik lagi," jelas anggota Komisi X DPR itu.

"Mudah-mudahan pada masa-masa mendatang kami bisa menyalurkan program lebih banyak lagi," tambah Himma. Dia menjelaskan program PIP adalah program pemerintah yang disalurkan melalui anggota DPR Komisi X. Dan ini sebagai bagian dari upaya untuk mempercepat mencerdaskan kehidupan bangsa.

Ke depan, akan diupayakan untuk menyalurkan Kartu Indonesia Pintar (KIP) bagi anak-anak yang akan melanjutkan ke jenjang sarjan (S1).

Pernyataan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan yang menyebut sebagian aura Presiden Joko Widodo (Jokowi) pindah ke Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menjadi sorotan.