Elon Musk Tekor Beli Twitter, Kini Harganya Cuma Rp 303,6 Triliun
Liputan6.com Jenis Media: Ekonomi
Liputan6.com, Jakarta Elon Musk dilaporkan mematok nilai Twitter sebesar USD 20 miliar atau sekitar Rp. 303,6 triliun (asumsi kurs Rp. 15.400 per dolar AS).
Nilai tersebut kurang dari USD 44 miliar yang Elon Musk bayarkan untuk platform media sosial itu lima bulan lalu. Laporan itu datang dari sebuah email internal yang dilihat oleh media di Amerika Serikat.
Mengutip AFP, Senin (27/3/2023) sebuah email ke karyawan Twitter dilaporkan menunjukkan program kompensasi saham barunya dan atribusi kepada karyawan di X Holdings, perusahaan payung Twitter sejak Musk membelinya pada akhir Oktober 2022.
Rencana kompensasi mematok nilai platform tersebut sebesar USD 20 miliar, sedikit lebih tinggi dari platform Snap (USD 18,2 miliar), perusahaan induk Snapchat, atau jejaring sosial dan situs web kreatif Pinterest (USD 18,7 miliar), di mana keduanya, terkecuali Twitter, diperdagangkan secara publik.
Dalam email internal, Musk menjelaskan kontraksi brutal dalam nilai Twitter.
Miliarder itu mengungkapkan bahwa platform tersebut menghadapi masalah keuangan yang sangat parah sehingga pada satu titik berada di ambang kebangkrutan.
"Twitter cenderung merugi USD 3miliar/tahun," sebut Musk dalam pesan yang diposting pada Sabtu (25/3) di platform tersebut.
Penurunan PendapatanDia juga mengutip penurunan pendapatan sebesar USD 1,5 miliar per tahun dan beban pembayaran utang dengan jumlah yang sama - menyisakan uang hanya untuk 4 bulan".
Tetapi dia kemudian mengatakan bahwa dengan pengiklanan di Twitter - sejumlah pengguna sudah mulai kembali aktif, setelah banyak dari mereka meninggalkan platform tersebut.
Sejak mengambil alih Twitter, Musk telah memangkas jumlah pekerja di platform itu secara tajam, dari 7.500 menjadi kurang dari 2.000 karyawan.
Dia mengatakan dalam email bahwa dia melihat "jalur yang jelas tapi sulit" untuk valuasi USD 250 miliar, tanpa mengatakan berapa lama waktu yang dibutuhkan.
Musk, yang juga kepala eksekutif Tesla Inc. dan SpaceX, mengatakan bahwa Twitter akan mengizinkan karyawan jejaring sosial untuk menguangkan saham setiap enam bulan.
Sentimen: negatif (72.7%)