Bukan TikTok, Raja Aplikasi Baru Ternyata Buatan China
CNBCindonesia.com Jenis Media: Tekno
Jakarta, CNBC Indonesia - Tiktok menjadi perbincangan menarik belakangan ini. Apalagi saat CEO TikTok Shou Zi Chew muncul menjadi sorotan usai muncul dalam Rapat DPR Amerika Serikat (AS).
Untuk diketahui munculnya Chew dalam rapat tersebut demi menyelesaikan ancaman pemblokiran TikTok di AS, akibat kecurigaan para anggota parlemen menyangkut penyalahgunaan data pengguna AS dan koneksi aplikasi tersebut dengan China.
Bicara soal aplikasi dari China, ada 1 aplikasi yang kini tengah menikmati popularitasnya. Aplikasi itu tak lain adalah CapCut, saudara kandung TikTok yang sama-sama dinaungi raksasa teknologi China, ByteDance Ltd.
Berdasarkan data pelacak aplikasi, CapCut menunjukan angka unduhan yang meningkat dalam beberapa minggu terakhir dibandingkan TikTok.
CapCut memungkinkan orang untuk mengedit video dengan mudah layaknya profesional. Aplikasi ini menyediakan berbagai template, filter, efek visual, dan musik. Video ini juga memiliki peluang lebih tinggi untuk menjadi viral di TikTok dan platform lain.
Diluncurkan pada tahun 2020, CapCut memiliki lebih dari 200 juta pengguna aktif bulanan, menurut data dari Diandian yang berbasis di Shanghai. Sementara itu, TikTok memiliki lebih dari satu miliar pengguna secara global.
Dikutip dari Wall Street Journal, Senin (27/3/2023), tidak seperti TikTok, CapCut seolah terhindar dari pengawasan peraturan atas praktik penanganan data pengguna.
Padahal pemerintahan Biden telah mendorong para pendiri ByteDance untuk melepaskan kepemilikan mereka di TikTok dengan alasan mengatasi kekhawatiran atas ancamannya terhadap keamanan nasional AS.
CapCut mengatakan dalam kebijakan privasinya bahwa untuk menyediakan layanan, ia mengumpulkan konten seperti foto dan video yang diunggah pengguna, serta data pengguna termasuk lokasi, jenis kelamin, dan tanggal lahir mereka, yang umum untuk alat pengeditan video.
Mereka mengaku menyimpan data semacam itu di AS dan Singapura, seperti halnya TikTok.
CapCut melonjak ke puncak toko aplikasi sejak akhir tahun lalu. Ia hampir menduduki puncak mingguan aplikasi yang diunduh di AS, bersama TikTok, serta platform belanja Temu dan mode marketplace Shein.
Menurut laporan Sensor Tower, unduhan global CapCut melonjak 43% menjadi lebih dari 400 juta tahun lalu. Sekitar 7% dari unduhan globalnya sejak tahun lalu berasal dari AS.
"Ini sangat mudah digunakan. CapCut menghadirkan begitu banyak fitur bagus, dan gratis, "kata Edoardo Liotta, pengguna TikTok berusia 25 tahun yang berbasis di Singapura dengan lebih dari 80.000 pengikut yang mengunduh aplikasi tersebut akhir tahun lalu.
CapCut bukan penghasil pendapatan tinggi bagi ByteDance, namun perusahaan lebih ingin memonetisasi popularitas aplikasi, kata orang-orang yang akrab dengan perusahaan.
Akhir tahun lalu, CapCut mulai memberikan langganan premiun untuk layanan penyimpanan cloud agar lebih banyak lagi mendapatkan fitur dan efek.
[-]
-
Siap-siap! TikTok Basmi Konten Cewek Joget Seksi(fab/fab)
Sentimen: positif (86.5%)