Sentimen
Positif (80%)
26 Mar 2023 : 12.30
Informasi Tambahan

BUMN: PT Telekomunikasi Indonesia Tbk, PT Telekomunikasi Selular, IndiHome

Tokoh Terkait

Telkom Sukses Cetak Laba Bersih Operasi Rp 25,86 T di 2022

CNBCindonesia.com CNBCindonesia.com Jenis Media: Ekonomi

26 Mar 2023 : 12.30
Telkom Sukses Cetak Laba Bersih Operasi Rp 25,86 T di 2022

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) berhasil menutup tahun buku 2022 dengan kinerja yang memuaskan. Emiten dengan kode saham TLKM ini sukses membukukan laba bersih operasi mencapai Rp 25,86 triliun atau tumbuh 7,7% jika dibandingkan dengan perolehan di periode sama tahun sebelumnya.

Adapun perolehan laba tersebut di topang oleh pendapatan konsolidasian yang tercatat mencapai Rp147,31 triliun atau tumbuh sebesar 2,9% dibanding periode sama tahun lalu. Sementara EBITDA perseroan tercatat sebesar Rp78,99 triliun atau tumbuh 4,3% YoY.

"Syukur Alhamdulillah, Telkom dapat menutup tahun 2022 dengan cukup memuaskan, baik dari aspek kinerja keuangan maupun operasional. Pencapaian kinerja ini merupakan output dari fokus perusahaan dalam menjalankan strategi utama Five Bold Moves demi menciptakan nilai tambah serta pertumbuhan perusahaan yang berkelanjutan," kata Direktur Utama Telkom, Ririek Adriansyah dalam keterangan tertulis, Sabtu (26/3/2023).

-

-

Ririek menuturkan, pada segmen Mobile, Telkomsel selaku anak usaha Telkom berhasil membukukan pendapatan Rp 89,04 triliun atau tumbuh 1,8% dari periode yang sama tahun lalu. Digital Business menjadi kontributor pertumbuhan kinerja dengan kontribusi sebesar 81,9% dari total pendapatan.

Segmen ini tumbuh positif 6,9% YoY mencapai Rp 72,93 triliun dibanding periode yang sama di tahun 2021. Telkomsel melayani 156,8 juta pelanggan dengan data payload yang tumbuh positif hingga 18,7% YoY menjadi 16.426.853 TB dan konsumsi payload menyentuh 11.962 MB per pengguna layanan data atau tumbuh 16,1% YoY.

Sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas layanan mobile sekaligus memberikan pengalaman digital terbaik bagi pelanggan, Telkomsel secara resmi menjadi pemenang lelang frekuensi 2,1GHz dari Kementerian Komunikasi dan Informatika pada November 2022 lalu.

Sementara itu investasi Telkomsel di GoTo juga menghasilkan synergy value yang cukup baik bagi perusahaan, di antaranya integrasi MyTelkomsel dan GoPay untuk meningkatkan user experience penggunaan produk digital, integrasi layanan Telkomsel MyAds serta platform GoBiz untuk membantu digitalisasi UMKM, kemudahan bagi mitra Gojek untuk menjadi mitra reseller Telkomsel, dan lainnya.

Pada segmen Consumer, pendapatan IndiHome tercatat mencapai sebesar Rp 28,0 triliun atau tumbuh 6,4% dari periode yang sama tahun lalu, dengan kontribusi 19,0% dari total pendapatan Perseroan dan EBITDA yang stabil pada kisaran 50%. Adapun 90% pendapatan IndiHome ini dikontribusi pelanggan segmen Consumer dan selebihnya dari segmen Enterprise.

IndiHome menutup 2022 dengan pertumbuhan pelanggan sebesar 7,1% dari akhir tahun lalu menjadi 9,2 juta pelanggan, 63% di antaranya merupakan pelanggan Dual Play dan 37% pelanggan Triple Play.

Selain itu, ARPU IndiHome cukup stabil pada kisaran harga Rp 268 ribu, didukung oleh pendapatan dari addons yang tumbuh 10,4% YoY. Pada segmen Enterprise, perseroan mencatat kinerja sebesar Rp 19,2 triliun dengan layanan B2B Digital IT Services dan Enterprise Connectivity sebagai kontributor utama pendapatan. Segmen ini mencatat pertumbuhan kinerja kuartalan yang cukup signifikan pada triwulan keempat 2022 sebesar 9,3% YoY.

Telkom terus memperkuat kapabilitas di bisnis cloud melalui kerja sama strategis dengan pemain teknologi global, di samping terus meningkatkan kualitas dalam memberikan solusi digital kepada pelanggan.

Sementara itu pendapatan segmen Wholesale and International tumbuh 8,3% YoY menjadi Rp15,4 triliun dikontribusi pertumbuhan pada bisnis layanan suara wholesale internasional dan bisnis infrastruktur digital.

Pada bisnis tower, Mitratel selaku anak usaha Telkom juga sukses mengukuhkan posisi sebagai perusahaan tower terbesar di Asia Tenggara berdasarkan kepemilikan menara telekomunikasi, melalui kepemilikan sebanyak 35.418 unit tower dengan tenancy ratio 1,47x.

Mitratel membukukan pendapatan sebesar Rp 7,7 triliun atau tumbuh 12,5% YoY, yang utamanya didorong oleh perolehan dari sewa menara. EBITDA dan laba bersih perusahaan sepanjang 2022 tumbuh positif 18,5% dan 29,3%.

Sepanjang 2022, total belanja anggaran perseroan mencapai Rp34,2 triliun atau 23,2% dari total pendapatan. Anggaran belanja ini difokuskan pada pengembangan infrastruktur jaringan telekomunikasi demi pengalaman digital pelanggan yang lebih baik.

Fokus Strategi Utama Five Bold Moves

Sebagai upaya untuk membangun keunggulan perusahaan yang kompetitif pada domain bisnis Digital Connectivity, Digital Platform, dan Digital Service, Telkom menginisiasi strategi utama Five Bold Moves.

Strategi ini bertujuan untuk memperkuat posisi Perseroan sebagai perusahaan telekomunikasi digital telco kelas dunia, dengan tujuan jangka panjang untuk menciptakan nilai yang lebih tinggi bagi pemangku kepentingan. Saat ini, Telkom berfokus pada inisiatif FMC (FixedMobile Convergence), InfraCo, dan DC Co (Data Center) serta terus memperkuat fundamental untuk inisiatif B2B Digital IT Service Co dan DigiCo.

Pada inisiatif FMC, TelkomGroup akan menghadirkan integrasi bisnis yang kuat antara fixed dan mobile broadband yang akan memberikan pengalaman pelanggan yang lebih baik dengan capex yang lebih efisien.

Kehadiran FMC diharapkan akan menyediakan berbagai layanan, teknologi, dan paket produk berdasarkan kebutuhan pelanggan, serta mampu meningkatkan proposisi nilai Telkom Group dan keunggulan yang kompetitif.

Seiring dengan implementasi FMC yang tengah dilakukan, TelkomGroup juga menggali potensi InfraCo yang akan mengoptimalkan value dan utilitas aset infrastruktur. Selanjutnya untuk inisiatif Data Center, perseroan mencatat kinerja yang kian baik pada bisnis data center dan cloud sebesar Rp 1,6 triliun. Hal ini sejalan dengan permintaan akan layanan data center yang terus bertumbuh.

Hingga akhir Desember 2022, TelkomGroup memiliki 28 data center yang berlokasi di dalam maupun luar negeri. Saat ini TelkomGroup tengah mengonsolidasi seluruh data center yang dimiliki di bawah satu entitas Telkom Data Ekosistem (TDE) dengan brand NeutraDC.

Proses konsolidasi terus dilakukan dengan estimasi target penyelesaian pada 2024 mendatang. Pada Desember 2022, Telkom melalui NeutraDC memulai groundbreaking Hyperscale Data Center (HDC) ke-2 di Batam. Tak hanya akan melayani berbagai kebutuhan bisnis di Indonesia, HDC Batam disiapkan juga untuk menangkap potensi limpahan permintaan (spillover) dari negara lain, terutama dari Singapura.

HDC Batam akan dibangun di atas lahan seluas 8 Ha yang terdiri dari tiga kampus berstandar global, dengan designed IT load capacity sebesar 51 MW, menggunakan energi yang terbarukan (renewable energy) melalui pengurangan emisi karbon dan mengarah pada peningkatan implementasi ESG, serta mengadopsi sistem multi-tier.

"Ke depannya, TelkomGroup masih akan terus melanjutkan implementasi inisiatif strategis Five Bold Moves. Melalui strategi ini, TelkomGroup dapat melakukan diversifikasi dan memperluas pangsa pasar dari bisnis B2B sekaligus dapat mempertahankan posisi sebagai pemimpin pasar B2C yang akan fokus dijalankan Telkomsel, sehingga pada akhirnya mampu memaksimalkan peluang dan penciptaan nilai bagi perusahaan," tutup Ririek.


[-]

-

Sudah Tahu Belum? Jaringan 5G Sudah Ada di Papua Loh!
(dpu/dpu)

Sentimen: positif (80%)