Sentimen
Negatif (93%)
25 Mar 2023 : 19.25
Tokoh Terkait

Rupiah Ditutup Melemah, The Fed Biang Keroknya

25 Mar 2023 : 19.25 Views 1

CNBCindonesia.com CNBCindonesia.com Jenis Media: Ekonomi

Rupiah Ditutup Melemah, The Fed Biang Keroknya

Jakarta, CNBC Indonesia - Rupiah lagi-lagi melemah hingga turun 1,24% di level 15.150 per dollar Amerika Serikat pada Jumat (24/3/2023). Bahkan dalam sepekan rupiah melemah dengan total penurunan 1,34%.

Pelemahan rupiah terhadap dollar AS disebabkan oleh sentimen The Fed kembali menaikkan suku bunga sebesar 0,25% pada Rabu (22/3/2023).

-

-

Ketika kenaikan suku bunga The Fed terjadi maka akan semakin mahal bagi bank untuk meminjam uang. Hal ini dapat menyebabkan suku bunga pinjaman dan produk kredit yang lebih tinggi bagi konsumen sehingga dapat mengurungkan niat masyarakat untuk meminjam.

Salah satu pengaruh kenaikan suku bunga The Fed terhadap investasi di Indonesia terlihat pada nilai rupiah Indonesia. Ketika The Fed menaikkan suku bunganya, hal itu dapat membuat dollar AS lebih menarik bagi investor asing yang dapat menyebabkan apresiasi dolar dan penurunan nilai rupiah.

Kenaikan ini adalah kenaikan kesembilan kalinya, sehingga suku bunga acuan saat ini berada di kisaran 4,75-5%.

Meski begitu The Fed tidak dapat memastikan apakah ke depannya mereka akan kembali menaikkan suku bunga atau tidak tergantung pada kondisi perekonomian.

Kenaikan suku bunga dilakukan di tengah krisis perbankan yang menimpa sejumlah bank AS. Dengan kenaikan ini, tingkat suku bunga AS mencapai yang tertinggi sejak Oktober 2007.

Dilansir dari Reuters, Kamis (23/3/2023), Federal Reserve mengindikasikan akan menghentikan kenaikan biaya pinjaman lebih lanjut setelah keruntuhan dua bank AS baru-baru ini. Ketua Fed Jerome Powell berusaha meyakinkan investor tentang kesehatan sistem perbankan pasca kebangkrutan Silicon Valley Bank.

Kenaikan suku bunga yang sangat diantisipasi oleh The Fed, yang telah menghasilkan delapan kenaikan suku bunga sebelumnya dalam satu tahun terakhir, berusaha menyeimbangkan risiko inflasi yang merajalela dengan ancaman ketidakstabilan dalam sistem perbankan.

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.


[-]

-

Jelang Sabda The Fed, Rupiah "Lowbatt" ke Atas Rp 15.600/USD
(saw/saw)

Sentimen: negatif (93.9%)