Jakarta, CNBC Indonesia - Banyak e-commerce yang ikut terseret dalam badai PHK. Melihat hal ini, Founder & CEO Sirclo Brian Marshal percaya bahwa pada akhirnya semua usaha perlu membuat profit dan bisnis yang berkelanjutan. Dan untuk bisa menuju ke sana perlu reinovasi serta distrubsi yang dilakukan membutuh biaya.

Namun, yang yang disayangkan adalah bagaimana dalam 1-2 tahun terakhir optimisme yang dibangun di awal itu terlalu tinggi. Kemudian tiba-tiba datang fenomena makro global, seperti suku bunga yang melonjak dan beberapa rantai pasok terganggu. Belum lagi pendanaan dari para investor yang kian menjadi langka.

"Perencanaan yang dibuat atas dasar optimisme itu mungkin oke," kata Brian, dalam segmen Profit di CNBC Indonesia, Jumat (24/3/2023)

-

-

"Mereka berinovasi dan mendistribusi pasar ini untuk beberapa tahun ke depan baru kemudian akan untung, rencana itu terpaksa perlu dipercepat untuk terjadi," imbuhnya.

Untuk itu perusahaan perlu mengambil langkah cepat yakni rasionalisasi yang terjadi di beberapa perusahaan ecommerce.

Menurut Sirclo untuk proyeksi bisnis ke depannya, perusahaan itu masuk ke tahun 2023 ini dengan mantap. Ia mengklaim bahwa Sirclo memiliki fundamental bisnis yang kuat dan juga pertumbuhan dasar maupun potensi yang cukup besar. Sirclo mengantisipasi perkembangan perusahaan yang bisa mencapai 50 persen atau lebih dari itu dalam hal pendapatan atau revenue

"Yang artinya transasi yang bisa kami bantu untuk klien-klien kami untuk bisa meningkat 50 persen atau lebih. Dan bagiamana perusahaan bisa mencapai profitability-nya juga." pungkas dia.

-