Sentimen
Positif (40%)
25 Mar 2023 : 00.42
Informasi Tambahan

Brand/Merek: Toyota, Hyundai, Honda, Tesla, KIA

Kab/Kota: Karawang, Seoul

Tokoh Terkait

Mobil Listrik Toyota Baterainya akan Dipasok LG

25 Mar 2023 : 00.42 Views 2

Republika.co.id Republika.co.id Jenis Media: Otomotif

Mobil Listrik Toyota Baterainya akan Dipasok LG

Presiden Joko Widodo (kanan) menyimak penjelasan tentang proses pembuatan baterai sel saat meresmikan peletakan batu pertama yang menandai pembangunan pabrik baterai mobil listrik di Karawang, Jawa Barat, Rabu (15/9/2021). Proyek pembangunan pabrik baterai mobil listrik pertama di Asia Tenggara ini merupakan realisasi investasi konsorsium LG dan Hyundai yang terdiri atas Hyundai Motor Company, KIA Corporation, Hyundai Mobis dan LG Energy Solution. Foto ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,SEOUL—Perusahaan raksasa baterai Korea Selatan LG Energy Solution Ltd (LGES) sedang dalam pembicaraan dengan Toyota Motors  untuk memasok baterai mobil listrik (EV) yang diproduksi Toyota.

 

Chief Executive Officer LGES Kwon Young Soo mengatakan bahwa negosiasi dengan Toyota berjalan dengan baik. "Kami sedang mendiskusikan cara kerja sama," kata Kwon kepada wartawan saat ditanya mengenai perkembangan negosiasi dengan Toyota,  setelah rapat pemegang saham tahunan di Seoul, Jumat (24/3/2023).

 

Pada bulan Oktober, LG yang merupakan pembuat baterai mobil listrik peringkat ketiga dunia, dan selama ini memasok Tesla, General Motors  serta produsen otomotif lainnya, mengumumkan akan membangun pabrik baterai usaha patungan senilai 4,4 miliar dolar AS dengan Honda Motor Co Ltd di Ohio, Amerika Serikat.

 

LGES, yang memiliki pabrik baterai bersama dengan GM, Stellantis NV, dan Honda di Amerika Utara, juga memiliki lokasi produksi di Korea Selatan, China, Polandia, dan Indonesia.

 

LGES mengatakan pada hari Jumat akan melanjutkan proyek baterai Amerika Serikat yang terhenti dengan investasi 5,6 miliar dolar AS di Arizona. Diteruskannya pembangunan pabrik baterai tersebut  untuk memenuhi syarat  insentif federal AS yang diluncurkan di bawah Undang-Undang Pengurangan Inflasi.

 

Sentimen: positif (40%)