Indonesia-Bangladesh berpotensi perbesar industri dan produsen
Elshinta.com Jenis Media: Nasional
Tangkapan virtual Menteri Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa saat menghadiri peringatan Hari Ulang Tahun ke-52 Kemerdekaan Republik Bangladesh, di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (22/3/2023). ANTARA/M. Baqir Idrus Alatas
Elshinta.com - Menteri Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa menyatakan Indonesia dan Bangladesh memiliki pasar besar yang signifikan serta potensi untuk memperbesar industri maupun produsen.
“Indonesia dan Bangladesh memiliki populasi yang besar, keduanya pun sama-sama merupakan negara mayoritas Muslim dengan demografi usia kerja muda. Indonesia dan Bangladesh memiliki populasi yang besar, keduanya pun sama-sama merupakan negara mayoritas Muslim dengan demografi usia kerja muda,” kata Suharso, saat menghadiri peringatan Hari Ulang Tahun ke-52 Kemerdekaan Republik Bangladesh, di Hotel Borobudur, Jakarta, dikutip dari akun Instagram resmi @suharsomonoarfa.
Dia mengatakan Bangladesh telah menjadi mitra penting Indonesia selama lebih dari 50 tahun. Kedua negara telah menjalin dan memelihara hubungan persahabatan dan kerja sama yang erat. Dalam satu dekade terakhir, Bangladesh disebut menjadi salah satu negara dengan tingkat pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia. Pada tahun 2019, Bangladesh mencapai pertumbuhan tertinggi sebesar 8 persen.
“Saya menggarisbawahi pentingnya memperkuat dialog dan konsultasi bilateral di masa depan yang mencakup berbagai bidang,” kata Menteri Bappenas itu pula.
Kunjungan Menteri Luar Negeri Bangladesh Abdul Momen ke Indonesia tahun 2022 dianggap telah menunjukkan komitmen kedua negara untuk memperkuat kerja sama bilateral. Mulai dari ekonomi dan perdagangan, energi, pertanian, perikanan dan pendidikan, serta memajukan forum bilateral yang sudah ada.
Selama lima tahun terakhir, nilai perdagangan kedua negara dikatakan mengalami peningkatan. Pada tahun 2017, nilai perdagangan kedua negara sebesar 1,9 miliar dolar AS dan meningkat pada tahun 2022 menjadi 4 miliar dolar AS. Indonesia dan Bangladesh juga menghasilkan lebih dari 300 miliar dolar AS dalam kesepakatan bisnis selama Trade Expo Indonesia tahun lalu, mengingat negara yang berada di kawasan Asia Selatan itu adalah salah satu mitra dagang utama potensial Indonesia.
“Neraca perdagangan kita masih memiliki ruang untuk meningkat, dan saya yakin kedua negara akan terus maju,” ujar Suharso.
Sentimen: positif (78%)