Namanya nasib tak pernah ada yang tahu. Itulah yang dirasakan oleh Marshel Widianto. Sang komika dulu sebenarnya hanyalah penonton bayaran.

Marshel Widianto beberapa waktu lalu di studio FYP Trans7 menceritakan pengalamannya menjadi penonton bayaran. Sebelumnya dia menceritakan pernah kerja kantoran, tapi mengalami beberapa hal kurang menyenangkan.

"Pernah 3 bulan jadi orang akuntansi. Lulusan akuntansi SMK tapi... kerja kantoran. Cuma ya setiap ada barang hilang selalu saya yang dituduh," cerita Marshel Widianto.

-

-

"Saya juga kalau kerja di kantoran paling nggak bisa bangun (pagi)," sambungnya.

Saat itu, Marshel Widianto berpikir singkat profesi yang paling dekat dengan artis adalah penonton bayaran. Ternyata, apa yang dibayangkan itu tak benar-benar terjadi.

Tetap saja Marshel Widianto merasa 'jauh' dengan para artis. Marshel Widianto pernah menjadi penonton bayaran di beberapa acara televisi. Bahkan untuk sampai ke acara tersebut dia juga harus mengamen agar tidak dikenakan ongkos angkutan umum.

Nasibnya mulai berubah ketika Marshel Widianto mengikuti kompetisi Stand Up Comedy Academy Musim ke-3. Di situ dia masuk 20 besar. Dia juga pernah menjadi asisten untuk Adjis Doaibu.

"Senang sih karena kita bisa kerja dengan apa yang kita mau," ungkapnya.

Dari situ nasib baik cukup berpihak dengan pria yang baru saja mengumumkan kelahiran anak pertamanya itu. Pada 2019, pertama kalinya Marshel Widianto berakting meski bukan jadi pemeran utama.

Laundry Show menjadi film pertama yang dibintangi olehnya. Kemudian Marshel Widianto membintangi beberapa judul series, yakni Pergi Pagi Pulang Untung Reborn, Cek Toko Sebelah The Series 2, dan Julid Oh Julid.

Bahkan cowok asal Tanjung Priok, Jakarta Utara itu bikin heboh lantaran menjadi brand ambassador skincare.

"Tiga bulan saya ngejilat, puji Tuhan dapat (jadi brand ambassador). Kenapa saya memberanikan, itu belum ada brand ambassador skincare kayak saya," selorohnya dengan gaya bicara yang tak lepas dari candaan.

Marshel Widianto sangat sering menjadikan kisah pahit hidupnya ke dalam materi stand up-nya.

Kini, Marshel Widianto satu circle dengan para 'sultan'. Sebut saja Raffi Ahmad, Denny Cagur, hingga Gilang Juragan 99.

"Waduh, saya waktu itu pernah ke Italia bareng anak-anak angklung buat nyebarin bahwa angklung ada di Indonesia. Duit nggak ada, gue datang ke rumah Aa Raffi. Aa maaf nih izin sama Teh Gigi. Tahu dikasih berapa? Rp 300 juta buat berangkat ke sana berangkatkan anak-anak. Teh Gigi makasih sudah dibantu," ungkap Marshel Widianto.

"Pak Denny dari ilmu, keuangan juga, gimana caranya buat bikin jokes gitu. Sudah 5 tahun saya gabung sama manajemen Pak Denny. Berubah saya sekarang sudah lumayan kaya. Amit-amit jangan sampai (sombong)," tuturnya.

Marshel Widianto untuk menghargai dan terus mengingat perjalanan kariernya, nama anak pertamanya dengan Cesen eks JKT48 juga disematkan dua nama pasangan sultan, yakni Raffi Ahmad serta Gilang dan Shandy Purnamasari.

Putra pertama Marshel Widianto dan Cesen diberi nama Archie Hermawan Farid Gilandy Widianto. Marshel menyebut alasannya karena ketiganya sosok itu sangat penting di hidupnya. Terlebih mereka juga sangat berjasa dalam kisah asmara Marshel dan Cesen.

"Karena itulah kenapa nama tengah anak saya ada nama Farid," ucap Marshel.

"Archie Hermawan Farid Gilandy Widianto. Farid itu nama tengah dari Raffi Ahmad. Gilandy tuh Gilang Shandy, Hermawan itu adalah wali nikah saya dan abang-abangan saya yang saya sayangi," jelas Marshel Widianto.

Simak Video "Selamat! Marshel Widianto Sambut Kelahiran Anak Pertamanya"
[-]
(pus/mau)