Sentimen
Negatif (72%)
23 Mar 2023 : 12.09
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Hongkong

Produsen Mobil Cina Berencana Stop Produksi Mobil Listrik

23 Mar 2023 : 12.09 Views 2

Republika.co.id Republika.co.id Jenis Media: Otomotif

Produsen Mobil Cina Berencana Stop Produksi Mobil Listrik

Pengunjung beraktivitas di kantor China Evergrande Group di Hong Kong, 4 Oktober 2021. Foto illustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID,HONGKONG--China Evergrande New Energy Vehicle Group Ltd  mengumumkan pada Kamis (23/3/2023) bahwa mereka mungkin harus menghentikan produksi mobil listrik (EV) jika tidak segera memperoleh dana segar, setelah mengirimkan lebih dari 900 unit model Hengchi 5 andalannya ke konsumen.

Unit manufaktur kendaraan listrik dari pengembang China Evergrande Group mengatakan akan memangkas biaya melalui langkah-langkah seperti mengurangi jumlah staf dan meningkatkan efisiensi manajemen. "Menghadapi ketidakmampuan untuk mendapatkan tambahan likuiditas, Grup berisiko menghentikan produksi (mobil listrik)," kata pernyataan perusahaan sebagaimana dikutip Reuters, Kamis (23/3/2023).

Namun, jika perusahaan dapat memperoleh pembiayaan lebih dari 29 miliar yuan (4,2 miliar dolar AS) "di masa depan",  rencana penutupan sangat mungkin tidak terwujud. 

Dana itu akan digunakan untuk meluncurkan sejumlah model unggulan dan berharap dapat mencapai produksi massal.

Berita rencana penutupan produk mobil listrik China Evergrande New Energy Vehicle Group Ltd muncul setelah induknya, China Evergrande Group, pada hari Rabu mengumumkan rencana restrukturisasi utang luar negeri senilai 22,7 miliar dolar AS.

China Evergrande New Energy Vehicle Group Ltd sebelumnya mengatakan akan memulai produksi massal model mobil listrik keduanya pada paruh pertama tahun 2023 dan yang ketiga pada paruh kedua tahun ini. Perusahaan juga mengatakan menargetkan membuat 1 juta kendaraan per tahun pada tahun 2025.

Namun, pada bulan Desember 2022, unit tersebut mengatakan telah memberhentikan pekerja dan memotong gaji beberapa karyawan sebagai bagian dari langkah pengurangan biaya.

 

 

sumber : Reuters

Sentimen: negatif (72.7%)