Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Paris, Osaka, New York, Berlin
Kasus: Kemacetan
Tokoh Terkait
Chapter 4, Makin Seru Makin Mendebarkan
Detik.com Jenis Media: Hiburan
Film pertama John Wick bisa jadi adalah jadi jawaban Hollywood atas kegemilangan The Raid. Aksi gebuk-gebukan yang brutal, adegan aksi yang mengedepankan koreografi berantem dan bukannya editing cepat dan kisah yang sederhana jelas terinspirasi oleh film yang dibintangi oleh Iko Uwais tersebut.
Hampir satu dekade kemudian, perjalanan seorang pembunuh bayaran yang bangkit dari pensiun dininya setelah anabul kesayangannya dibunuh memasuki jilid keempatnya. Dan sepertinya ini bukan seri terakhir dari John Wick (Keanu Reeves). John Wick: Chapter 4 melanjutkan aksi John untuk balas dendam dengan petinggi High Table.
Setelah berhasil menghabisi Elder di Maroko, orang-orang terdekatnya langsung merasakan akibatnya. Winston (Ian McShane) tidak hanya dipecat sebagai manager Continental cabang New York tapi ia juga harus melihat hotelnya hancur. Marquis Vincent de Gramont (Bill Skarsgård) sekarang mendapatkan sumber daya dari High Table untuk melenyapkan John.
John pun pergi ke Osaka untuk menemui teman lamanya yang ia masih percaya, Koji (Hiroyuki Sanada). Hal yang sama juga dilakukan oleh Marquis. Ia menyewa jasa teman lama John, Caine (Donnie Yen), untuk menangkap John. Pertarungan pun tak terhindarkan.
John Wick: Chapter 4 adalah film pertama seri John Wick yang tidak ditulis oleh Derek Kolstad. Tanggung jawab penulisan skrip sekarang ada di tangan Stay Hatten dan Michael Finch. Hasilnya adalah sebuah cerita yang cukup sederhana tapi tetap berhasil mengembangkan mitologi John Wick menjadi lebih besar lagi.
Kalau ada satu hal yang selalu saya apresiasi dari film-film John Wick itu adalah bagaimana para pembuatnya selalu tahu bagaimana cara mengenalkan karakter barunya. Karakter-karakter baru dalam seri John Wick selalu terasa masuk akal. Begitu mereka muncul, pembuat film serial John Wick selalu berhasil meyakinkan saya bahwa mereka memang sudah lama menyelami dunia tersebut.
Dalam John Wick: Chapter 4 penonton akan berkenalan dengan karakter seperti Koji, Akira (Rina Sawayama), Marquis, Caine, Killa (Scott Adkins), Mr. Nobody (Shamier Anderson) sampai Katia (Natalia Tena). Karakter-karakter baru ini tidak hanya berhasil merasuk dengan dunia John Wick tapi juga berhasil menambah latar belakang sosok John Wick itu sendiri.
Donnie Yen as Caine, Bill Skarsgård as Marquis, and Marko Zaror as Chidi in John Wick: Chapter 4. Photo Credit: Murray Close Foto: Murray Close/Lionsgate/Murray Close/LionsgateSebagai sebuah film action, durasi hampir tiga jam memang tidak masuk akal. Bagaimana mungkin film yang jagoannya jarang ngomong durasinya bisa hampir sama dengan The Lord of the Rings? Durasi yang panjang ini seperti dua gambar di koin yang sama.
Positifnya, penonton akan disuguhi set pieces yang mengagumkan yang tak ada hentinya. Negatifnya, memang cukup melelahkan menyaksikan film action selama ini. Meskipun durasinya lumayan lama tapi tak ada satu pun momen yang membosankan dalam
John Wick: Chapter 4.
Selain semua aktor yang ada di dalamnya bermain dengan apik (Rina Sawayama dan Shamier Anderson sangat mencuri perhatian), film ini bisa jadi adalah ajang pamer Chad Stahelski sebagai sutradara karena film ini menyajikan adegan aksi menegangkan yang indah dipandang mata.
Ada banyak sekali adegan baku hantam dalam John Wick: Chapter 4 tapi mungkin yang paling berkesan adalah tiga set pieces di Osaka, Berlin dan yang paling top adalah di Paris. Yang mengesankan adalah tidak hanya tiga set pieces ini seru banget dan didesain sangat rapi tapi tiga set pieces ini memiliki bahasa visual yang berbeda tapi sama indahnya.
Cuplikan adegan di John Wick: Chapter 4 Foto: Dok. LionsgateKalau set pieces di Osaka terasa artistik dengan latarnya yang memang cantik, maka adegan berantem di Berlin dilakukan di dalam sebuah klab malam. Desain produksi film ini sungguh memaksimalkan ruang gerak sehingga Stahelski bisa menampilkan kontras antara apa yang dilakukan karakter utamanya dengan extras yang di sekitarnya.
Di adegan Berlin rasanya cukup surealis (dan make sense dalam dunia John Wick) melihat John berantem dengan Killa sementara orang-orang di sekitar mereka asyik joget. Meskipun adegan Osaka dan di Berlin seru tapi tidak ada yang mengalahkan set pieces di Paris yang mungkin menghabiskan 30 menitan lebih sendiri.
Dari jalanan Paris sampai tangga, Stahelski seperti sedang pamer aksinya. John harus melawan semua pembunuh bayaran yang mengejarnya. Set pieces ini dikoreografi dengan lincah. Ditambah dengan editing yang mantap, kebrutalan pertarungan ini sungguh menyenangkan untuk disaksikan di layar sebesar IMAX.
Dari kemacetan lalu lintas sampai adegan berantem di bangunan kosong (yang adegan satu long take-nya akan membuat penonton terkagum-kagum) dan diakhiri dengan adegan di tangga, John Wick: Chapter 4 menunjukkan keperkasaannya di sekuens ini.
Dengan visual yang ciamik (perhatikan betapa terang benderang film ini, sangat menyegarkan jika dibandingkan oleh kebanyakan blockbuster yang gambarnya cenderung mendung), John Wick: Chapter 4 adalah santapan mantap bagi penggemar action mana pun.
Saya sungguh tidak sabar untuk menantikan seri ini (dan juga spin-off-nya) karena John Wick memang tiada duanya.
John Wick: Chapter 4 dapat disaksikan di jaringan XXI
Simak Video "Respons Keanu Reeves Dilamar Fans di Pemutaran Perdana 'John Wick 4'"
[-]
(ass/ass)
Sentimen: positif (100%)