Sentimen
Informasi Tambahan
BUMN: PT Pupuk Indonesia
Tokoh Terkait
Pupuk Indonesia Sudah Penuhi Produksi, Kenapa Pupuk Subsidi Terus Langka?
Liputan6.com Jenis Media: Ekonomi
Liputan6.com, Jakarta - Ketua Komisi IV DPR-RI Sudin mengatakan, kapasitas produksi milik PT Pupuk Indonesia (Persero) telah memenuhi kebutuhan pupuk bersubsidi yang ditetapkan pemerintah setiap tahunnya. Pada 2023, pemerintah menetapkan alokasi pupuk subsidi sekitar 7,8 juta ton.
Sudin menjelaskan, masih adanya persoalan dengan ketersediaan pupuk bersubsidi lebih disebabkan alokasi yang ditetapkan tidak sebanding dengan kebutuhan yang diusulkan. Itu diajukan petani pada sistem pendataan Kementerian Pertanian (Kementan).
"Permintaan pupuk dari petani se-Indonesia jumlahnya 23 juta ton kurang lebih. Tetapi pemerintah hanya siap mensubsidi pupuk sebanyak 9 juta ton, maka kegaduhan terjadi," kata Sudin di Ruang Rapat Komisi IV DPR-RI, Jakarta, Senin (20/3/2023).
Untuk mengatasi masalah ketersediaan, khususnya bagi petani yang tidak mendapatkan alokasi subsidi pupuk, Sudin mengaku telah meminta kepada PT Pupuk Indonesia (Persero) untuk membangun kios komersil atau non-subsidi.
Sudin meminta Pupuk Indonesia membangun kios non-subsidi sebanyak 1.000 kios di seluruh Indonesia.
"Lalu petani komplain pupuk langka maka saya perintahkan kepada PI dan anak perusahaannya untuk membuat kios pupuk komersil atau non subsidi. Jadi kalau yang subsidi nggak dapet dia bisa beli non subsidi," imbuhnya.
Oleh karena itu, ia menegaskan, secara produksi kebutuhan pupuk bersubsidi telah terpenuhi oleh Pupuk Indonesia Grup. Pada kesempatan yang sama, Direktur Pemasaran Pupuk Indonesia Gusrizal mengatakan, kapasitas produksi produk pupuk milik Pupuk Indonesia Grup mampu memenuhi kebutuhan pupuk bersubsidi sesuai alokasi yang ditetapkan pemerintah.
Adapun dari kapasitas produksi Pupuk Indonesia totalnya mencapai 13,9 juta ton. Itu terdiri dari 8,8 juta ton pupuk urea, 3,8 juta ton pupuk NPK, dan sisanya sekitar 1,3 juta ton jenis lainnya.
"Jadi kalau Urea kita lebih dari cukup, produksi kita 8,5 juta ton, subsidi hanya sekitar 4,7 juta ton, jadi kita punya kelebihan 3,8 juta ton, sementara kebutuhan domestik diperkirakan hanya 6,5 juta ton, jadi kami masih lebih 2,5 juta ton," terang Gusrizal.
Sementara untuk pupuk NPK, Gusrizal menambahkan, kapasitas produksi Pupuk Indonesia juga telah memenuhi bahkan memiliki surplus sekitar 300 ribu ton. Pasalnya, kapasitas produksi sekitar 3,5 juta ton dari kebutuhan NPK subsidi sekitar 3,2 juta ton.
"Kapasitas kita cuma 3,5 juta ton, subsidi 3,2 juta ton, jadi kita punya 300 ribu ton (surplus)," pungkasnya.
Sentimen: positif (100%)