Sentimen
Negatif (79%)
21 Mar 2023 : 01.20
Informasi Tambahan

Club Olahraga: Alter Ego

China Sensor Konten LGBT di Serial 'Friends'

CNNindonesia.com CNNindonesia.com Jenis Media: Hiburan

21 Mar 2023 : 01.20
China Sensor Konten LGBT di Serial 'Friends'
Jakarta, CNN Indonesia --

China menyensor adegan dalam serial Friends yang menayangkan konten LGBT. Penyensoran dilakukan dengan menghapus adegan dan mengubah dialog dalam serial tersebut.

Dikutip CNN, China menghapus salah satu adegan dalam episode pertama serial tersebut. Adegan itu mengisahkan Carol Willick yang menceraikan suaminya, Ross, karena menyadari bahwa ia merupakan seorang LGBT. Tak hanya itu, dialog yang mengandung unsur seksual juga disunting.

Dalam versi sebelumnya di layanan streaming Sohu, karakter Ross mengucapkan dialog "Perempuan bisa orgasme berkali-kali". Namun, terjemahan dialog itu lalu diganti dengan "Perempuan memiliki gosip yang tak ada habisnya".

-

-

Penyensoran itu kemudian memicu kemarahan penggemar di media sosial. Mereka protes dengan menggunakan #FriendsCensored di media sosial Weibo.

Tagar itu telah digunakan 54 juta kali pada Jumat (11/2). Namun, tagar itu mendadak hilang dengan hasil pencarian menunjukkan, 'topik ini tidak ditampilkan sesuai dengan undang-undang dan peraturan yang relevan'.

Friends merupakan serial Amerika yang pertama kali tayang pada 1994. Serial ini dibintangi Jennifer Aniston, Courteney Cox, Lisa Kudrow, Matt LeBlanc, Matthew Perry, dan David Schwimmer.

Serial ini tayang perdana di layanan streaming Sohu dan iQiyi China pada 2012. Saat itu, adegan dalam serial ini tidak ada yang disensor. Kerja sama Friends dengan layanan streaming itu kemudian berakhir pada 2013.

Keenam pemeran serial itu kemudian berkumpul kembali dalam tayangan Friends: The Reunion pada 2021. Sejumlah layanan streaming China kemudian membeli hak siar tayangan tersebut.

Ilustrasi. China menyensor beberapa adegan dengan muatan LGBT dalam serial Friends. (Arsip HBO Max)

Sebelumnya, China juga sempat menyensor film Fight Club. Film itu diubah sehingga memiliki alur cerita yang berbeda.

Dalam adegan akhir versi orisinal Fight Club, sang narator (Edward Norton) membunuh alter ego imajinernya, Tyler Durden (Brad Pitt) dan menyaksikan beberapa gedung meledak.

Adegan itu mengindikasikan rencana sang karakter untuk meruntuhkan peradaban modern yang sedang berlangsung.

Namun, Fight Club di China memiliki akhir kisah berbeda. Seperti diberitakan AFP, narator masih tetap diperlihatkan membunuh Durden. Tetapi, adegan gedung-gedung meledak diganti dengan layar hitam bertuliskan kalimat berikut:

"Polisi dengan cepat menemukan seluruh rencana dan menangkap semua penjahat, berhasil mencegah bom meledak."

Fight Club di China juga menambahkan adegan Tyler dikirim ke rumah sakit jiwa untuk mendapatkan perawatan psikologis dan kemudian dipulangkan.

Setelah menerima banyak protes, China akhirnya menayangkan akhir cerita orisinal film Fight Club. Hal itu dilakukan setelah hampir dua pekan terungkap layanan streaming Tencent Video menampilkan film tersebut dengan akhir cerita yang berbeda, sesuai hukum berlaku di China.

Seperti diberitakan Variety pada Senin (7/2), masih belum terdapat penjelasan mengenai penayangan akhir cerita asli Fight Club atau pihak yang bertanggung jawab atas perubahan atas akhir film rilisan 1999 tersebut.

(fby/asr)

[-]

Sentimen: negatif (79.8%)