Sentimen
Informasi Tambahan
Kasus: covid-19
Tokoh Terkait
Komisi XI DPR Tetapkan Perry Warjiyo Jadi Gubernur BI periode 2023-2028
Liputan6.com Jenis Media: Ekonomi
Liputan6.com, Jakarta - Perry Warjiyo kembali terpilih sebagai Gubernur Bank Indonesia (BI) secara aklamasi dalam fit and proper test atau uji kelayakan yang digelar oleh Komisi XI DPR RI pada Senin (20/3/2023). Ini adalah periode kedua Perry Warjiyo menjabat sebagai Gubernur Bank Indonesia.
“Secara aklamasi memilih kembali Perry Warjiyo untuk periode 2023-2028 sebagai Gubernur Bank Indonesia,” kata Ketua Komisi XI DPR-RI Kahar Muzakkir usai melakukan diskusi secara tertutup.
Kahar Muzakkir menjelaskan, Perry Warjiyo kembali mendapat persetujuan menjadi Gubernur Bank Indonesia karena dianggap mampu menghadapi situasi yang sulit seperti pandemi Covid-19, hingga ketidakpastian geopolitik dalam mengendalikan tugas utama BI, seperti nilai tukar dan inflasi.
Hasil uji kelayakan ini akan dibawa Komisi XI DPR-RI kedalam sidang paripurna yang akan dilaksanakan paling cepat esok hari atau paling lambat satu bulan sebelum masa jabatan Perry Warjiyo habis.
“Belum pasti besok, karena belum habis masa jabatannya bulan Mei nanti, kalau putusan kita sudah ada maksudnya itu paripurnanya kalau bisa sebulan sebelum masa jabatan ini berakhir kita sudah mengambil keputusan,” imbuhnya.
Diajukan JokowiUntukdiketahui, Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah mengusulkan kembali Perry Warjiyo sebagai Gubernur Bank Indonesia (BI). Jokowi telah mengirimkan usulan tersebut kepada DPR RI.
"Gubernur BI kemarin sudah kita kirimkan nama ke DPR RI, Bapak Perry Warjiyo," kata Jokowi kepada wartawan di Kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN) Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, pada Kamis 23 Februari 2023.
Dia mengatakan saat ini situasi global sedang genting dan fiksal dan moneter sangat penting. Sehingga, kata Jokowi, butuh sosok yang memiliki jam terbang dan pengalaman yang tinggi untuk menduduki jabatan Gubernur Bank Indonesia.
"Karena gini jadi dalam situasi kegentingan global seperti ini kita tidak ingin mengambil risiko. Fiskal, moneter itu menjadi sangat-sangat penting dan kita harus menempatkan orang-orang memiliki jam terbang yang tinggi, memiliki pengalaman yang tinggi," jelas Jokowi.
Sentimen: positif (96.6%)