Sentimen
Negatif (94%)
19 Mar 2023 : 15.30
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Washington, Yogyakarta, California

Bank di Indonesia Lebih Hebat daripada AS, Ini Buktinya

19 Mar 2023 : 22.30 Views 1

Liputan6.com Liputan6.com Jenis Media: Ekonomi

Bank di Indonesia Lebih Hebat daripada AS, Ini Buktinya

Liputan6.com, Yogyakarta Industri perbankan dunia tengah menghadapi tantangan besar, yaitu ketidakpastian ekonomi dan ancaman resesi global. Tak sedikit bank yang akhirnya tumbang dengan kondisi sekarang, sebut saja Silicon Valley Bank yang bermarkas di California, Amerika Serikat.

Regulator California menutup Silicon Valley Bank pada Jumat, 10 Maret 2023 setelah deposan bergegas menarik uangnya pekan lalu di tengah kekhawatiran neracanya.

Federal Deposit Insurance Corporation ditunjuk sebagai penerima, dan regulator bekerja untuk menemukan pembeli untuk institusi tersebut.

Runtuhnya bank berusia 40 tahun itu yang melayani industri teknologi, adalah yang terbesar dari lembaga keuangan sejak kegagalan Washington Mutual pada 2008.

Tidak hanya SVB, perbankan di AS yang tumbang yaitu Silvergate Bank dan Signature Bank.

Bank di Indonesia Lebih Hebat

Bicara mengenai kekuatan perbankan, bangkrutnya SVB membuktikan bahwa industri perbankan di Indonesia lebih hebat daripada AS. Hal ini ditegaskan juga oleh Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia Erwin Haryono.

"Ketahanan industri perbankan di Indonesia lebih hebat daripada di Amerika Serikat," tegas dia dalam pelatihan wartawan, Minggu (19/3/2023).

Dia menjelaskan, kehebatan perbankan Indonesia yang tahan terhadap ancaman krisis dibuktikan dengan kekuatan internal perbankan cukup kuat. Sebut saja rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) sebesar 25,88 persen pada Januari 2023. Kemudian risiko kredit juga terkendali, tecermin dari rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) yang rendah 2,59 persen (bruto) dan 0,76 persen (neto) pada Januari 2023.

Sementara dari faktor likuiditas, dijelaskan Erwin, perbankan di Indonesia pada Februari 2023 terjaga, didukung oleh pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 8,18 persen (yoy).

Pendapat yang sama juga diungkapkan oleh Kepala Ekonom PT Bank Central Asia Tbk (BCA), David Samual. Dia menjelaskan, saat ini postur neraca perbankan dalam negeri, khususnya di Bank Umum Kategori Usaha (BUKU) IV sangat kuat.

“CAR perbankan trennya meningkat. Rata-rata bank di Indonesia memiliki CAR 22-25 persen, kemungkinan pada semester I-2023, CAR akan naik 27 persen," pungkas dia.

Sentimen: negatif (94.1%)