Sentimen
Informasi Tambahan
BUMN: PT Pertamina
Kasus: kebakaran
Tokoh Terkait
Cerita Bos Pertamina Awal Mula Rumah Warga Muncul Dekat Depo Plumpang
Detik.com Jenis Media: Ekonomi
Beberapa pekan lalu Indonesia dikejutkan dengan insiden kebakaran dahsyat melanda Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Plumpang atau Depo BBM Plumpang. Salah satu hal yang menjadi sorotan yakni posisi depo yang dekat dengan pemukiman, sehingga kejadian menelan puluhan korban jiwa.
Lalu, mengapa Depo BBM Plumpang bisa berada dekat dengan permukiman? Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati pun menjelaskan sejarah berdirinya Depo BBM Plumpang di Jakarta Utara itu.
"Jadi banyak sekali pertanyaan yang sampai kepada kami, yang mempertanyakan kenapa Pertamina membangun dan mengoperasikan terminal BBM di tengah warga yang sangat padat di tengah kota," katanya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VI DPR, Selasa (14/3/2023).
Nicke mengatakan, pada awalnya Pertamina membeli lahan seluas 153 hektare dari PT MASTRACO senilai Rp 514 juta. Lahan tersebut dibeli pada tahun 1971. Sekitar 72 hektare dibangun untuk area Depo Plumpang. Sementara 82 hektare sisanya masih kosong dan belum berpenghuni.
Namun tidak lama berselang, yakni pada 1976, dikeluarkan surat penetapan pemberian hak dari Menteri Dalam Negeri (Mendagri) untuk pembangunan instalasi minyak di lahan tersebut.
"Kami ingin menjelaskan tentang situasi dari Plumpang, yang tanahnya itu dibeli tahun 1971. Ini beberapa gambar yang kami ambil, jadi tahun 1972 masih di sekelilingnya adalah tanah kosong ada 82 hektare sekitar TBBM Plumpang ini," beber Nicke.
Menurur Nicke, masyarakat mulai mendekati area Depo Plumpang sekitar akhir tahun 1980. Rumah-rumah warga mulai menempeli dinding pembatas TBBM Plumpang hingga sekarang.
"Jadi kalau dilihat sebelumnya masyarakat mulai mendekat di akhir 1980-an. Dan di hari ini begitu padatnya sampai masyarakat atau rumah-rumah masyarakat nempel di dinding pembatas Terminal Plumpang," terang Nicke.
Lebih lanjut Nicke menjelaskan, Depo Plumpang memasok BBM ke sekitar 790 SPBU di 19 kabupaten/kota di Indonesia. Depo Plumpang juga memasok kebutuhan Petrashop dan SPBU untuk nelayan.
Berdasarkan survei tahun 2017, tercatat ada sekitar 34.700 orang dengan jumlah KK 9.234 di sekitar Depo Plumpang. Jumlah tersebut, kata Nicke, pasti sudah bertambah tahun 2023.
(eds/eds)Sentimen: netral (44.4%)