The Guardians masih berupaya mengais peluang untuk mencetak gol pertama di babak kedua. Namun, tak ada peluang terlalu berbahaya yang mampu diciptakan hingga pertandingan berjalan selama 50 menit.

Kesempatan baru didapat Bhayangkara FC di menit 53. Penggawanya, Samsul Arifin mencoba placing, tetapi upayanya tidak terlalu keras sehingga dapat dengan mudah mampu diamankan oleh Reza Arya Pratama.

Tempo perminan di antara duo kesebelasan mulai menurun memasuki menit ke-60. Situasi ini membuat nyaman PSM Makassar yang memang telah unggul 1-0 atas tim tamu.

The Guardians baru bisa kembali menebar ancaman di sekitar jaring Juku Eja pada menit 65. Dendy berhasil menembus lini pertahanan PSM dan mencoba mengirim umpan kepada Alex Martins, tetapi terlambat direspons oleh rekannya.

Justru tim tuan rumah yang berhasil menggandakan keunggulan di menit 70. Lolos dari jebakan offside, Kenzo Nambu menuntaskan umpan dari Everton sekaligus mengubah kedudukan sementara menjadi 2-0.

Bhayangkara FC berada di posisi tertekan. Anderson Salles lantas tampil sebagai pahlawan yang mampu mengikis ketertinggalan timnya di menit 82. Memanfaatkan sepak pojok Mati Mier, pemain berkepala plontos itu menanduk bola yang gagal diantisipasi oleh Reza Arya.

Sayang, upaya ini belum cukup untuk menyelamatkan The Guardians dari kekalahan. Ramadhan Sananta mempertegas dominasi PSM atas tim tamu dengan mencetak gol ketiga di pengujung babak kedua. Bhayangkara mau tak mau harus mengakui keunggulan Juku Eja usai dipaksa tunduk 3-1 hingga wasit meniupkan peluit panjang.