Sentimen
Positif (93%)
16 Mar 2023 : 21.10

SVB Bangkrut, Startup Fintech Indonesia Harus Waspada

17 Mar 2023 : 04.10 Views 1

Detik.com Detik.com Jenis Media: Tekno

SVB Bangkrut, Startup Fintech Indonesia Harus Waspada
Jakarta -

Indonesia Fintech Society (Ifsoc) memandang dengan Sillicon Valley Bank (SVB) mengalami kebangkrutan harus disikapi serius, apalagi itu terjadi di tengah tech winter.

Ifsoc mengungkapkan runtuhnya SVB bisa menjadi sinyal dan early warning agar sektor fintech Indonesia segera memperkuat tata kelola perusahaan dan manajemen risiko.

Ketua Streering Committe Ifsoc Rudiantara menuturkan berbagai spekulasi beredar kencang di media sosial sejak penutupan SVB oleh otoritas sektor keuangan di Amerika Serikat pada 10 Maret lalu.

-

-

Menurut Rudiantara yang juga mantan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) periode 2014-2019, di sektor keuangan termasuk fintech, spekulasi yang berkembang liar berpotensi memicu kepanikan masyarakat. Untuk itu, kata Rudiantara, sektor keuangan digital di Indonesia harus tetap waspada dan terus mencermati perkembangan yang terjadi.

"Berharap kondisi sektor keuangan digital dapat semakin stabil di tengah tech winter yang hingga saat ini masih bergulir," ujar Rudiantara dalam keterangan tertulis, Kamis (16/3/2023).

Ifsoc mengapresiasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang dengan cepat mengeluarkan pernyataan menenangkan masyarakat terkait SVB bangkrut.

"Hal ini akan membantu memberikan kepastian informasi dan mengerem perkembangan berbagai spekulasi yang berpotensi mengganggu kekondusifan sektor keuangan dan fintech di Indonesia," kata Rudiantara.

Kolapsnya SVB ini perlu dianalisis agar menjadi pembelajaran dalam penguatan dan pengembangan sektor keuangan digital ke depan.

Steering Committe Ifsoc Tirta Segara menuturkan kenaikan suku bunga di negara-negara maju karena inflasi yang tinggi secara langsung telah berpengaruh pada kemampuan startup, termasuk fintech dalam mendapatkan pendanaan murah.

Fenomena ini, tambah dia, ditambah semakin menurunya nilai aset likuid bank, disinyalir berkaitan kejatuhan SVB. Berdasarkan observasi yang dilakukan Ifsoc, selama 2022 nilai pendanaan startup fintech memang meningkat, akan tetapi dengan jumlah penerimaan pendanaan yang menurun.

"Startup fintech telah memasuki babak baru. Saat ini Investor lebih selektif dalam memberikan pendanaan dengan lebih berfokus pada profitabilitas dibandingkan growth," kata Tirta.

Kondisi ini, sambung Tirta, perlu direspons dengan membangun ekosistem dan model bisnis fintech yang juga lebih fokus pada bottom line ketimbang volume dan growth semata seperti di masa-masa sebelumnya. Hal ini akan mendorong iklim startup fintech lebih sehat dan going concern.

"Sebagaimana yang pernah kami sampaikan sebelumnya dalam catatan akhir tahun 2022 bulan Desember tahun lalu, penyesuaian terhadap model bisnis yang commercially viable sangat diperlukan. Hal ini akan berperan membentuk ekosistem keuangan digital yang kuat dan berkelanjutan," tutup Tirta.

Simak Video "Silicon Valley Bank Bangkrut Bikin Industri Teknologi Dunia Ketar-ketir"
[-]
(agt/fyk)

Sentimen: positif (93.8%)