Ryszard Siap Damai Asal Saling Cabut Laporan, Tamara Bleszynski Ungkap Satu Permintaan
Detik.com Jenis Media: Hiburan
Pihak kakak Tamara Bleszynski, Ryszard Bleszynski, dikabarkan ingin damai jika Tamara mencabut laporan terkait penggelapan hotel di Polda Jawa Barat. Sebelumnya Ryszard melaporkan Tamara terkait wanprestasi pengobatan ayah senilai Rp 34 miliar.
Merespons hal itu, pengacara Tamara Bleszynski, Djohansyah, menyebut masalah itu berbeda. Dikatakan Djohan, masalah hotel telah merugikan kliennya, karena ada kebijakan manajemen hotel yang tak berpihak kepada Tamara.
"Mau damai cabut laporan di Jawa Barat? Itu dua kotak yang terpisah. Buat kami, urusan Jawa Barat adalah hal lain. 10 hari yang lalu, kami mendapat laporan keuangan, ini baru kami dapatkan sekian belas tahun. Berdasarkan arahan dari penyidik di Polda Jawa barat. Setelah kami buka, contoh gaji karyawan per tahun, naik. Tapi bayar pajak gaji, PPh 21, makin lama makin kurang. Bahkan ada di tahun-tahun tertentu, nggak ada bayar pajak sama sekali atas pembayaran gaji. Itu yang kami baca apa yang dicatat, " kata Djohansyah ditemui di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (15/3/2023).
Pihak Tamara pun meminta agar hotel peninggalan ayahnya harus dijual. Hal itu supaya tak diwariskan kepada anak-anak Tamara karena hotel tersebut memiliki utang yang besar.
"Jadi sekali lagi, kalau mau berdamai jual hotel, ya kita selesaikan semuanya. Nggak ada masalah untuk menyelesaikan persoalan hukum. Jual hotel secepatnya, biar masalah ini tidak diwariskan kepada anak-anak Tamara. Tadi pagi baru kami diskusi dengan Tamara. Kalau tidak diselesaikan, maka anak-anak Tamara punya utang atas masalah ini. Kita nggak pernah tahu utang apa, utang hotel yang nggak pernah selesai. Tamara saja bisa ditagih tiba-tiba utang urusan 800 juta rupiah," bebernya.
Tamara sendiri enggan membebankan utang-utang tersebut kepada anak-anaknya. Djohan juga mempertanyakan utang yang kecil bisa menjadi besar terkait pengobatan ayah Tamara.
"Urusan Rp 100 ribu jadi Rp 34 miliar. Ini Tamara masih hidup kalau Tamara sudah nggak ada, kan kita lahir duluan hitungan matematikanya mungkin nggak ada duluan dari anak-anak kita. Kalau besok tiba-tiba anak-anak itu dapat utang lagi Rp 50-60 miliar, mereka nggak tahu ini utang apa. Tamara masih bisa menjawab, kalau anak anak, mereka bisa menjawab apa. Kenzo anak paling kecil, mungkin Rasya anak paling tuanya Tamara nggak ngerti apa apa, tiba-tiba harus ditagihkan utang-utang yang begitu besar yang menurut putarannya sepertinya benar," ujarnya.
"Bayangkan utang Rp 1,6 miliar, mba rumah sakit bapak tahun 2001 itu 21 tahun yang lalu bisa ditagihkan Rp 34 miliar kan amazing. Itu yang harus kita sekarang bukan masalah laporan di polisi, bukan masalah digugat, tapi masalahnya adalah masalahnya harus selesai hotel dijual biar tidak ada lagi permasalahan ini ke depan, stop sampai di Tamara, itu intinya," ungkapnya.
Di sisi lain, hotel peninggalan ayahnya diganti namanya oleh manajemen. Sehingga, Tamara merasakan kesal.
"Namanya hotel Bukit Indah Puncak didirikan oleh almarhum bapak saya, bapak saya tahun 1973. Ternyata ketika saya Google, Google Maps dan search, diganti oleh pihak manajemen menjadi hotel Murah Puncak. Nama saja diganti-ganti apa. Bukannya kecewa lagi," kata Tamara Bleszynski.
Tamara juga sempat mendatangi hotel tersebut. Tamara meminta warisan ayahnya harus dibagi secara rata.
"Sedih ya, karena apa yang saya perjuangkan sekarang ini adalah menjalankan warisan, amanah mendiang almarhum ayah saya. Yang sudah 21 tahun tidak terlaksana, dan saya sudah bilang berkali-kali, warisan itu harus dibagi, bukan didiamkan seperti ini. Terus-menerus dengan berbagai alasan. Dan ahli waris itu bukan hanya saya saja. Ada anak-anak dari mendiang kakak saya, ahli waris itu penting, nggak bisa itu bilang 'oh punya saya', nggak bisa," kata Tamara Bleszynski.
Tamara juga menyebut, selain menuntut Rp 34 miliar, Ryszard ingin menyita warisan dirinya.
"Selain saya dituntut Rp 34 miliar oleh abang saya sendiri, dia juga meminta untuk menyita warisan saya," pungkasnya.
Simak Video "Ryszard Absen di Sidang Perdana Wanprestasi Tamara Bleszynski"
[-]
(fbr/mau)
Sentimen: positif (79.5%)