Sentimen
Informasi Tambahan
Brand/Merek: Honda
Kab/Kota: Senayan
Tokoh Terkait
Mohon Bersabar, Inden Honda WR-V Bisa Sampai 3 Bulan
Detik.com Jenis Media: Otomotif
Masalah chip semikonduktor masih menghantui PT Honda Prospect Motor (HPM) hingga hari ini. Bahkan, kondisi tersebut turut menghambat produksi mobil SUV kompak terbaru mereka, yakni Honda WR-V.
Direktur Pemasaran PT HPM, Yusak Billy mengatakan, produksi Honda WR-V terhambat saat permintaan konsumen tengah tinggi-tingginya. Hal tersebut yang membuat indennya mengular panjang.
"(Inden paling lama) di daerah tertentu bisa sampai tiga bulan, tapi rata-rata satu-dua bulan lah," ujar Yusak Billy saat ditemui di JCC Senayan, Jakarta Pusat, belum lama ini.
Honda WR-V masih inden berbulan-bulan. Foto: Dok. HondaYusak Billy menegaskan, kapasitas produksi Honda WR-V saat ini tak sebanding dengan tingginya permintaan konsumen. Bahkan, hingga hari ini, masih ada ribuan unit mobil yang belum dikirim ke rumah pemesan.
"Kita masih ada masalah di chip semikonduktor, terutama untuk Honda WR-V ya. Karena produksinya belum bisa lewat 2.000 unit tapi demand totalnya sudah 6.000-an," tutur Billy.
"Kita sampai sekarang baru supply 3.500 unit. Jadi masih ada 2.500 unit yang belum (menerima unitnya)," tambahnya.
Honda WR-V Foto: Rangga Rahadiansyah/detikOtoMeski demikian, Billy akan terus berupaya memenuhi permintaan pasar di tengah keterbatasan produksi. Dia juga mengaku, pihaknya telah menjalin komunikasi dengan prinsipal untuk memasok lebih banyak komponen ke dalam negeri.
"Alokasinya belum bisa lebih dari 2.000 unit. Paling hanya 1.500 atau 1.700 unit. Jadi kita terus kolaborasi dengan prinsipal dan pemasok komponen untuk dialokasikan lebih karena demand sangat tinggi," kata dia.
Diketahui, Honda WR-V meluncur dengan embel-embel 'world premiere' di Indonesia pada penghujung tahun lalu. Honda WR-V merupakan produk massal dari SUV RS Concept yang sebelumnya dikenalkan HPM di sejumlah pameran.
Honda WR-V sendiri hadir melalui tiga varian berbeda dengan harga mulai Rp 271 jutaan, on the road Jakarta.
(sfn/sfn)Sentimen: negatif (84.2%)