Mediasi antara Tamara Bleszynski dan sang kakak, Ryszard Bleszynski, rupanya tak terjadi. Pasalnya, pihak Ryszard tak hadir dalam mediasi yang digelar pada hari ini.

Lantaran itu, Tamara merasakan kecewa dengan sang kakak dan merasa dipermainkan. Padahal, sebelumnya Tamara sudah hadir dan datang jauh-jauh dari Bali.

"Ya saya sangat kecewa, karena kemarin kan dibilang tanggal ini kakak saya yang menuntut saya Rp 34 M datang. Dia tidak datang. Kemarin pun saya ke sini, dia tidak datang. Sangat kecewa ya, karena Rp 34 M itu bukan main-main. Saya seperti merasa dipermainin. Saya bolak-balik dari Bali ninggalin anak saya, ninggalin kerjaan saya," kata Tamara Bleszynski di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (15/3/2023).

-

-

Tamara juga menyebut padahal pihak kakaknya menjanjikan akan hadir. Lantas Tamara menyebut kakaknya tidak taat hukum dan mempermainkan dirinya sebagai adik.

"Sementara dia dua kali tidak hadir. Padahal kemarin dibilang hari ini bakal hadir. Saya sebagai warga negara Indonesia, saya taat mestinya kalau beliau adalah warga negara Indonesia, beliau juga taat dengan hukum yang berlaku di negara ini, di negara republik kita ini. Sebagai adik, saya sangat merasa dipermainkan. Saya sangat kecewa," ungkap Tamara.

"Maksud saya janganlah mempermainkan orang. Saya ini kan single mother, saya punya warung, mungkin tidak sebesar kakak saya punya. Tapi saya punya tanggung jawab," tambah Tamara.

Sementara itu, Djohansyah selaku pengacara Tamara menyebut mediasi ini adalah permintaan dari pihak lawan. Lantaran mediasi itu tak terlaksana, sehingga untuk agenda selanjutnya adalah pengajuan proposal perdamaian dari kedua pihak.

"Jadi hari ini agendanya mediasi karena permintaan dari pihak penggugat dari tiga minggu lalu. Tapi sekarang penggugatnya, prinsipalnya nggak hadir juga. Jadi agenda selanjutnya adalah untuk diajukan masing masing, mengajukan proposal perdamaian. Itu yang diminta oleh hakim mediator. Jadi, mereka sebagai penggugat akan meminta apa sih mereka mau dari mediasi ini, kami juga akan mengajukan proposal apa yang kami minta seperti apa," papar Djohansyah.

Gugatan Ryszard tersebut dilatarbelakangi soal biaya berobat ayah mereka, Zbigniew Bleszynski, yang mencapai USD 103 ribu. Pada 2001, mereka sepakat biaya itu akan ditanggung berdua oleh Tamara dan Ryszard Bleszynski.

Namun tahun demi tahun berlalu, kesepakatan itu tidak dijalani Tamara. Sehingga Ryszard menggugat adiknya ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

Simak Video "Mediasi Gagal, Kakak Tamara Bleszynski Diminta Hadir di Sidang Berikutnya"
[-]
(fbr/mau)