Indonesia segera mengesahkan perjanjian kerja sama ekonomi komprehensif dengan Uni Emirat Arab (UEA). Indonesia saat ini memasuki tahap akhir penyelesaian penyusunan Peraturan Presiden (Perpres) sebagai instrumen hukum pengesahan Indonesia-United Arab Emirates Comprehensive Economic Partnership Agreement (IUAE-CEPA).

Hal itu disampaikan Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan dalam pertemuan bilateral dengan Menteri Ekonomi Uni Emirat Arab (UEA) Abdullah bin Touq Al Marri di New Delhi, India, Selasa (14/3/2023).

"Saya optimis proses ratifikasi dapat selesai segera sehingga dapat secepatnya diimplementasikan oleh kedua negara," ucap pria yang akrab disapa Zulhas ini.

-

-

UEA saat ini telah menyelesaikan ratifikasi melalui Keputusan Federal Nomor (178) Tahun 2022 tertanggal 5 Desember 2022. Hal ini telah disampaikan kepada Indonesia melalui Kedutaan Besar Republik Indonesia-Abu Dhabi pada Pemberitahuan Pertama UEA melalui Nota Diplomatik 26 Desember 2022.

Dalam pertemuan bilateral tersebut, Zulhas juga mengucapkan seamat atas terpilihnya UEA sebagai tuan rumah penyelenggaraan Konferensi Tingkat Menteri (KTM) ke-13 WTO 2024.

"Kami mendukung sepenuhnya atas suksesnya penyelenggaraan KTM ke-13 WTO pada Februari 2024 di Abu Dhabi," kata Zulhas.

Pada 2022, total perdagangan Indonesia-UEA mencapai US$ 5,1 miliar atau meningkat 25,35 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Pada 2022, ekspor Indonesia ke UEA tercatat sebesar US$ 2,3 miliar sedangkan impor Indonesia dari UEA sebesar US$ 2,8 miliar.

Produk andalan ekspor Indonesia ke UEA di antaranya:
perhiasan
minyak kelapa sawit
kendaraan bermotor
kain tenun
peralatan untuk televisi

Impor utama Indonesia dari UEA di antaranya:
gas bumi
minyak bumi
emas
aluminium tidak ditempa
sulfur.