Investor Tesla Pusing, Musk Implusif Mau Akuisisi SVB
CNBCindonesia.com Jenis Media: Ekonomi
Jakarta, CNBC Indonesia - Taipan terkaya asal Amerika Serikat (AS) Elon Musk ternyata melihat kebangkrutan Silicon Valley Bank (SVB) sebagai sebuah peluang. Miliarder nyentrik tersebut menyebut bahwa dirinya terbuka untuk membeli bank yang baru saja bangkrut. Namun, sayangnya rencana tersebut ditolak mentah-mentah oleh para investor Tesla.
Hal itu diungkapkan melalui cuitan nya di sosial kedia twitter pada Jumat lalu. Cofounder dan CEO perusahaan komputer gaming Razer, Min-Liang Tan, mencuit di akun Twitter miliknya, "Saya pikir Twitter harus membeli SVB dan menjadikannya bank digital."
Musk, yang juga pemilik Twitter dan SpaceX, pun membalas singkat, "Saya terbuka terhadap ide tersebut," tanpa memberikan penjelasan lebih lanjut.
Head of branding di perusahaan fintech Swedia Bokio, Mikael Pawlo, pun memberikan dukungan dengan membalas, "Saya rasa Twitter bisa menggunakan kaki keuangan [financial leg]. Akan sangat masuk akal bagi seluruh ekosistem Musk dengan membeli 'reruntuhan' SVB dan bisa menciptakan model bisnis yang layak untuk Twitter di masa mendatang."
Sejatinya, dukungan terhadap Elon soal akuisisi SVB bukannya tanpa alasan. Ini karena Musk, yang sempat membantu peluncuran perusahaan fintech multinasional PayPal, berniat menambahkan fitur pembayaran ke dalam platform Twitter.
Sebagai informasi, Musk mengakuisisi Twitter senilai US$44 miliar pada akhir Oktober tahun lalu.
"Membeli Twitter adalah semacam akseleran untuk membuat X, aplikasi untuk segala hal," cuitnya waktu itu, dikutip Fortune (12/3).
Pada akhir Januari lalu, Financial Times melaporkan, Twitter telah mengajukan lisensi ke pihak regulator dan tengah membuat software fitur pembayaran di Twitter.
Investor Tesla: Tidak, Terima Kasih!
Di samping para pendukungnya, ada juga sejumlah pihak yang menentang ide Musk di atas.
Sebagaimana diketahui, para investor Tesla sudah dibuat pusing oleh kelakuan Musk usai dirinya berfokus ke Twitter. Apalagi, Musk tercatat menjual miliaran dollar AS saham Tesla miliknya demi mendanai pengambilalihan akun media sosial berlogo burung biru tersebut.
Leo Koguan, salah satu pemegang saham individual terbesar di Tesla, misalnya, mencuit pada Desember lalu, "Elon meninggalkan Tesla dan Tesla tidak memiliki CEO pelaksana. Tesla membutuhkan dan pantas untuk memiliki CEO yang bekerja penuh waktu."
Sedangkan, pengguna akun Twitter @sanssoli, yang mengaku merupakan investor Tesla, merespons komentar yang mendukung ide Elon tersebut dengan menulis, "Dan [Musk] menjual lagi saham Tesla senilai US$20 miliar. Tidak, terima kasih!"
[-]
-
Gawat! Bank Kripto Signature Bank di AS Tutup, Aset Rp1.650 T(fsd/fsd)
Sentimen: netral (72.7%)