Sentimen
Informasi Tambahan
Kasus: Narkoba
Tokoh Terkait
Review The Glory (Part 2): Akhir Yang Memuaskan
Detik.com Jenis Media: Hiburan
Tidak ada serial TV yang membuat saya begitu penasarannya sampai saya menghitung setiap harinya sampai Maret tiba. The Glory menutup 2022 dengan begitu sempurna, ia menawarkan sesuatu yang hampir semua penonton butuhkan: sebuah katarsis menyaksikan bagaimana tukang perundungan yang selama ini tidak pernah mendapatkan hukuman akhirnya menemui lawan yang pantas. Tidak mengherankan The Glory menjadi salah satu drama yang paling dinanti. Santapan yang ia sajikan memang terlalu lezat untuk ditolak.
Bagian pertama The Glory sudah cukup baik dalam menata arena. Ada Moon Dong-eun (Song Hye-kyo) yang ingin membalas dendam kepada orang-orang yang mem-bullynya selama sekolah. Mereka adalah Park Yeon-jin (Lim Ji-yeon) adalah seorang weather-caster dan seorang istri keluarga kaya; Jeon Jae-joon (Park Sung-hoon) adalah seorang businessman; Choi Hye-jeong (Cha Joo-young) adalah seorang pramugari; Lee Sa-ra (Kim Hi-eora) adalah seorang seniman yang hobi menggunakan narkoba; dan terakhir dan Son Myeong-oh (Kim Gun-woo) yang bekerja untuk Jae-joon.
The Glory bagian pertama ditutup dengan Ha Do-yeong (Jung Sung-il) yang akhirnya tahu seperti apa istrinya, Yeon-jin, sebenarnya. Bagian mengejutkannya adalah Do-yeong tidak langsung dengan mudah pisah dengan istrinya (saya sebagai penonton sama sekali tidak paham dengan keputusan ini). Tapi yang mungkin menarik adalah bagaimana Dong-eun menghadapi Yeon-jin. Ia menawarkan hal yang menarik: minta maaf dan ia akan berhenti balas dendam.
Tentu saja Yeon-jin menolak. Dengan keangkuhannya dia masih merasa bahwa dia benar. Dia masih merasa bahwa dia tidak akan tersentuh oleh hukum. Pendapatnya ini valid mengingat sejauh ini dia sama sekali tidak mendapatkan balasan atas apapun yang dia lakukan. Dong-eun hanya tersenyum senang. Karena ia dan tangan kanannya, Joo Yeo-jeong (Lee Do-hyun), sudah tahu apa yang akan mereka lakukan berikutnya: mengeksekusi neraka yang sudah mereka rencanakan.
Pertanyaan utama The Glory tentu saja adalah "apakah balas dendam Dong-eun sememuaskan itu?". Jawabannya ada dua: iya dan tidak. "Iya" karena akhirnya semua orang yang membuat hidup Dong-eun menderita akhirnya mendapatkan ganjarannya. "Tidak" karena apa yang didapatkan oleh Yeon-jin tidak semenderita yang saya harapkan.
Delapan episode terakhir yang ada di The Glory ternyata tidak melulu tentang balas dendam. Penulis skrip Kim Eun-sook ternyata masih mempunyai amunisi untuk mengejutkan penonton. Dengan gaya bertutur yang tidak linear, ia ternyata sengaja menyimpan beberapa informasi untuk membuat beberapa hal menjadi lebih dramatis. Selain itu, ia juga masih sempat untuk membuat karakter utamanya menghadapi momok yang juga sama buruknya dengan para perundungnya: ibunya yang menelantarkannya.
The Glory tidak hanya membahas tentang perlakuan buruk para perundung tapi ia juga membahas beberapa hal yang sama buruknya. Hal inilah juga yang membuat drama ini menjadi sangat berbumbu karena ia juga membahas soal orang tua yang absen, alcoholism sampai pedofilia. Meskipun secara subject matter hal-hal ini cukup berat, tapi The Glory memberikan kenyamanan saat saya menontonnya karena ia menawarkan katarsis. Semua orang yang melakukan hal buruk di serial ini mendapatkan ganjaran. Meskipun kelihatannya too good to be true tapi ada efek melegakan saat saya menyaksikan orang-orang buruk ini akhirnya dihukum.
Sebagai sutradara, Ahn Gil-ho mengatur pace-nya dengan cukup baik. Ada banyak rasa dalam delapan episode bagian kedua The Glory ini. Namun semuanya diatur dengan baik bahkan sub-plot romansa antara kedua karakternya terasa tidak mengganggu plot utamanya. Sajian utamanya sendiri lumayan memuaskan. Episode 15 mungkin akan menjadi episode yang akan saya tonton berulang-ulang karena baik penulis dan sutradara The Glory tahu bahwa orang-orang toxic akan hancur karena ulah mereka sendiri. Seru sekali melihat geng ini saling bertengkar dan menuduh yang akhirnya membawa mereka ke kehancuran.
Tapi bagian memuaskan The Glory tidak terbatas di geng perundung ini saja. Seperti yang saya jelaskan tadi, semua orang yang melakukan hal-hal buruk di drama ini akan mendapatkan ganjaran. Sungguh puas sekali melihat polisi korup, dukun mata duitan, orang tua yang terlalu membela anaknya padahal anaknya sendiri jahat sampai guru yang ternyata predator mendapatkan balasan yang setimpal.
Semua pemain dalam The Glory sekali lagi memberikan penampilan terbaiknya. Lim Ji-yeon adalah aktor yang sangat bagus karena saya sudah lama sekali tidak sebenci itu dengan karakter antagonis sampai melihat dirinya sebagai Park Yeon-jin. Kadang yang ia lakukan cukup hiperbola tapi semua hal yang ia lakukan sesuai dengan karakternya. Song Hye-kyo, sekali lagi, membuktikan bahwa ia lebih dari sekedar aktor berparas cantik. Dalam bagian kedua ini, ia membuktikan kenapa ia menjadi bintang yang bersinar. Saya tidak sabar menunggu kejutan apa lagi yang ia akan lakukan berikutnya.
The Glory dapat disaksikan di Netflix.
Candra Aditya adalah seorang penulis dan pengamat film lulusan Binus International.
Simak Video "Song Hye Kyo: Emosi Moon Dong Eun Akan Meledak di 'The Glory' Part 2"
[-]
(dar/dar)
Sentimen: negatif (100%)