Sentimen
Informasi Tambahan
Brand/Merek: Tesla
Kasus: kebakaran, kecelakaan
Tokoh Terkait
3 Insiden Tesla di 2023, Mobil Mahal Banyak Masalah
CNBCindonesia.com Jenis Media: Tekno
Jakarta, CNBC Indonesia - Tesla memulai tahun 2023 dengan perubahan strategi bisnis yang signifikan. Pada Januari lalu, perusahaan milik Elon Musk tersebut membanting harga untuk produk Model 3 dan Model Y hampir 20%.
Baru-baru ini, Tesla bahkan memangkas harga mobil termahalnya, Model X hingga US$ 10.000 atau setara Rp 154 jutaan. Selain itu, Model S juga didiskon US$ 5.000 atau sekitar Rp 77 jutaan.
Alasannya, Tesla ingin meningkatkan daya saing di tengah kondisi ekonomi yang tak menentu. Menurut Musk, banyak orang ingin memiliki mobil Tesla, namun terhalang harga yang mahal.
Di tengah perubahan strategi tersebut, agaknya Tesla masih punya masalah yang harus diselesaikan dengan serius terlebih dahulu. Dalam kurun waktu sebulan terakhir, ribuan unit Tesla harus ditarik dari pasaran (recall) lantaran eror.
Berikut beberapa insiden Tesla yang bermasalah, dirangkum CNBC Indonesia, Minggu (12/3/2023).
Februari 2023, Lebih dari 362 Ribu Mobil Tesla Recall karena ErorBulan lalu, sebanyak 362.785 mobil Tesla yang dilengkapi software sistem 'tanpa sopir' (self-driving cars) terpaksa harus ditarik kembali. Pasalnya, sistem yang tersemat kerap eror dan berisiko menyebabkan kecelakaan.
Mobil yang ditarik dilaporkan tetap berjalan lurus saat berada di jalur khusus belokan di persimpangan. Selain itu, ribuan unit mobil juga kerap melanggar rambu lalu lintas.
Sistem mobil yang dinamai 'Full Self-Driving Beta' (FSD Beta) mengalami kesulitan merespons dengan tepat perubahan dalam batas kecepatan. Beberapa model yang terkena dampak penarikan ini adalah Model S dan Model X keluaran 2016-2023, Model 3 keluaran 2017-2023, dan Model Y keluaran 2020-2023.
Dalam pemberitahuan recall, Tesla mengatakan bakal mengirimkan pembaruan perangkat lunak otomatis alias over-the-air ke mobil untuk mengatasi eror yang terjadi.
Februari 2023, Tesla Model S Hancur Parah Tabrak DamkarBadan Keselamatan Jalan Raya Nasional Amerika Serikat (NHTSA) melakukan penyelidikan atas tabrakan mematikan yang melibatkan Tesla Model S dan truk pemadam kebakaran (damkar) pada 18 Februari 2023.
Dalam insiden itu, pengemudi Tesla Model S meninggal dunia, seorang penumpang luka parah, dan 4 pemadam kebakaran di dalam truk dilarikan ke rumah sakit.
Kala itu, damkar sedang parkir dan tiba-tiba dihantam Model S. Hingga kini, masih dilakukan investigasi mengenai kasus ini. Apakah disebabkan kelalaian pengemudi atau gara-gara sistem tanpa sopir Tesla yang mengalami eror.
Maret 2023, 3.470 mobil Tesla Recall karena Baut LonggarMengawali Maret 2023, Tesla kembali melakukan recall untuk tipe Model Y. Sebanyak 3.470 unit mobil harus ditarik dari peredaran. Alasannya, baut yang terpasang kurang kuat.
Dalam keterbukaan informasi perusahaan, Tesla melakukan recall besar-besaran untuk Model Y yang diproduksi sepanjang 2022-2023.
NHTSA menyatakan baut longgar di rangka kursi kendaraan membuat performa sabuk pengaman kurang optimal sehingga meningkatkan risiko cedera jika terjadi kecelakaan.
Setelah di-recall, Tesla akan melakukan inspeksi baut yang dipasang di kursi baris kedua dan kursi penumpang depan. Jika diperlukan, perusahaan akan memperkuat baut di lokasi rangka tersebut.
Update terbaru dari insiden ini, sebanyak 120.000 unit model Y tengah dievaluasi lebih lanjut. Hal ini berdampak pada anjloknya saham Tesla sebanyak 3% pekan ini.
Tiga insiden mobil Tesla eror di atas tentu perlu dijadikan evaluasi serius oleh perusahaan. Deretan kejadian ini khusus untuk tahun 2023 yang baru berjalan 3 bulan. Sebelumnya, sejak 2021 dan 2022 sudah banyak insiden kecelakaan Tesla yang dipicu erornya sistem self-driving.
[-]
(tib)
Sentimen: negatif (99.6%)