Sentimen
Positif (99%)
12 Mar 2023 : 20.12
Informasi Tambahan

BUMN: BNI

Institusi: UGM

Kasus: ODP

Tokoh Terkait

Di UGM, Dirut BNI Bicara Entrepreneurship Before 30's

13 Mar 2023 : 03.12 Views 1

Detik.com Detik.com Jenis Media: Ekonomi

Di UGM, Dirut BNI Bicara Entrepreneurship Before 30's
Jakarta -

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BNI bersama Universitas Gadjah Mada (UGM) menggelar CEO Talk BNI-UGM. Acara bertajuk 'Entrepreneurship Before 30's' ini dihadiri langsung oleh Direktur Utama BNI Royke Tumilaar.

Di hadapan Rektor UGM Ova Emilia serta lebih dari 450 Civitas Akademika UGM pada Rabu (8/3), Royke menyebutkan generasi muda harus memiliki mindset berwirausaha. Selain karena pelaku usaha di Indonesia yang masih minim, kewirausahaan khususnya Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan motor pertumbuhan ekonomi nasional.

Berdasarkan rasio kewirausahaan Indonesia dengan ASEAN, ia menyebut angka entrepreneurship di Indonesia masih rendah di kisaran 3,47%. Jumlah ini masih rendah jika dibandingkan dengan Singapura yang mencapai 8,76%, Malaysia 4,74%, dan Thailand 4,26%.

-

-

Selain itu, ketersediaan lapangan kerja di Indonesia tidak sebanding dengan suplai tenaga kerja di pasar. Oleh karena itu, dengan berwirausaha, generasi muda bisa mengaktualisasikan diri dan berkontribusi menjadi Agent of Development.

"Pertanyaannya, apakah Anda masih ingin menjadi job seeker? Atau mengubah mindset untuk menjadi job maker?" ungkap Royke dalam keterangan tertulis, Minggu (12/3/2023).

Ia menjelaskan kewirausahaan, khususnya UMKM, menjadi motor pertumbuhan ekonomi nasional karena kontribusinya terhadap Gross Domestic Product (GDP) atau produk domestik bruto. Kontribusi UMKM yang kini mencapai 65,46 juta itu mencapai 61,07% atau senilai Rp 8.574 triliun.

Sementara itu, kontribusi UMKM terhadap penyerapan tenaga kerja sebesar 96,9% atau 119,56 juta orang. Dari angka tersebut, 32,44%-nya masuk ke ekosistem digital. Di sisi lain, kontribusi UMKM terhadap ekspor nasional mencapai 15,69% atau senilai Rp 339,2 triliun.

"Potensi usaha rintisan untuk berkembang sangat terbuka lebar," kata Royke.

Ia pun menyebut potensi tersebut bisa dilihat dari proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Diperkirakan perekonomian RI tumbuh 4,5-5,5% di tahun 2023-2024. Selain itu, kebutuhan tren gaya hidup masyarakat pun diperkirakan terus meningkat.

Royke mencontohkan literasi digitalisasi masyarakat yang telah mengakses internet mencapai 66,10%. Sedangkan transisi ekonomi hijau bisa menghasilkan peluang usaha senilai US$ 10,1 triliun serta 395 juta lapangan pekerjaan hingga 2030.

Tak hanya itu, pemerintah juga ikut mendukung melalui pemberian insentif pajak untuk UMKM. UMKM diberi pembebasan PPh bagi mereka yang memiliki omzet kurang dari Rp 500 juta.

"Perkembangan dan kemudahan akses teknologi juga mendukung, lebih dari 30.000 pelaku UMKM telah menggunakan teknologi metaverse dan Artificial Intelligence (AI)," sebutnya.

Dukungan Perbankan untuk UMKM

Selain itu, dukungan pengembangan usaha pun diberikan oleh pihak perbankan. Tak hanya berperan sebagai lembaga intermediary, perbankan juga menjadi ecosystem orchestrator dalam pengembangan usaha UMKM.

Ia menjabarkan pengembangan usaha tersebut dilakukan melalui UMKM Go Productive (pendampingan, pembinaan, dan pembiayaan), UMKM Go Global (Business Matching, Networking, dan pembukaan pasar), dan UMKM Go Digital (penyediaan platform bisnis).

"Dari situlah, UMKM bisa naik kelas," sebutnya.

Selain itu, dukungan pembiayaan dari bank juga dilakukan melalui program kemitraan dan CSR, Kredit Usaha Rakyat (KUR), serta Kredit Skema Komersial.

"BNI juga memberikan bantuan CSR berupa pembangunan Wisdom Food Park UGM," katanya.

Program BNI untuk Mahasiswa

Di samping itu, BNI turut memperkenalkan program pengembangan mahasiswa, yaitu Program Duta BNI-UGM. Program ini merupakan kerja sama BNI dan UGM dalam pengembangan mahasiswa mulai dari semester tiga yang dilaksanakan selama enam bulan.

Adapun role Duta BNI-UGM adalah menjadi duta di lingkungan mahasiswa terkait perbankan dan literasi keuangan. Duta nantinya bertanggung jawab menyampaikan value dari perbankan kepada lingkungan mahasiswa (agent of development), memperkenalkan dan menginformasikan transaksi perbankan di BNI secara langsung maupun media digital, ikut serta dalam kegiatan yang dilaksanakan BNI di lingkungan kampus maupun luar kampus dengan persetujuan UGM, serta aktif dalam mempromosikan BNI baik dalam produk BNI, program, maupun aktivitas lainnya.

"Program Duta BNI - UGM merupakan bagian dari journey yang dapat diakses oleh mahasiswa UGM di BNI," ujarnya.

Lebih lanjut, Royke mengatakan BNI turut memberikan manfaat pengembangan diri bagi mahasiswa yang mengikuti program duta. Hal ini bertujuan memberikan pemahaman industri perbankan dan finansial di lingkungan BNI.

Sebagai contoh, mereka mendapatkan uang saku sebesar Rp 1,5 juta per bulan selama enam bulan. Serta berkesempatan mendapatkan pelatihan oleh BNI yang berhubungan dengan leadership maupun dunia perbankan.

Selain itu, duta terpilih juga berkesempatan untuk dapat berinteraksi dan membangun network dengan top management BNI, mendapat sertifikasi dan merch spesial sebagai Duta Kampus BNI, serta berkesempatan berkarier di BNI melalui program rekrutmen yang dimiliki oleh BNI (Rekrutmen ERP, ODP, dan lain-lain).

Adapun pemilihan Duta BNI-UGM ini melibatkan Ditmawa dan organisasi mahasiswa di seluruh klaster. Peserta nantinya diminta membuat sebuah video terkait solusi yang diharapkan mahasiswa dari perbankan. Proses seleksi melibatkan BNI dan UGM dan duta terpilih ini mendapatkan kesempatan untuk pengembangan diri terkait dunia pasca kampus.

"Duta terpilih (20 orang, 5 orang/klaster), akan mendapat kesempatan learning terkait leadership, internship, dan peluang karier di BNI," pungkasnya.

Simak Video "Semifinal BNI Sirnas B 2023 Batam: Sejumlah Unggulan Berebut Tiket Final"
[-]
(ega/ega)

Sentimen: positif (99.9%)