Sentimen
Positif (72%)
10 Mar 2023 : 21.30
Informasi Tambahan

Grup Musik: APRIL

Hewan: Ayam, Gajah

Institusi: UGM, ITB, Universitas Gajah Mada

Kab/Kota: bandung, Malang

Laksana Tri Handoko, Petugas SPBU di Jepang Kini Kepala BRIN

CNNindonesia.com CNNindonesia.com Jenis Media: Tekno

10 Mar 2023 : 21.30
Laksana Tri Handoko, Petugas SPBU di Jepang Kini Kepala BRIN
Jakarta, CNN Indonesia --

Laksana Tri Handoko harus mengemas barang-barang pribadinya di ruang kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Jakarta. Pada reshuffle kabinet Indonesia Maju April lalu, ia dilantik menjadi kepala Badan Riset dan Inovasi (BRIN) oleh presiden Joko Widodo.

Mengawali karir sebagai periset di LIPI, pria kelahiran 7 Mei 1968 itu mengaku sudah memperlihatkan rasa penasaran di dunia penelitian sejak ia duduk di bangku sekolah menengah atas (SMA).

Ia sempat menjadi finalis pada Lomba Karya Ilmiah Remaja (LKIR) LIPI tingkat nasional, yang membawanya bertemu langsung dengan Menteri Riset dan Teknologi kala itu, BJ Habibie.

"Jadi saya pas SMA itu ikut lomba karya ilmiah remaja LIPI. Kebetulan saya masuk jadi finalis ke Jakarta. Pada jaman itu finalis di bawa audiensi ke Menristek pak Habibie, ke Mendikbud kala itu Fuad Hasan, hingga kemudian ikut upacara bendera di Istana Negara ketika 17 Agustus," ujar Laksana saat berbincang dengan CNNIndonesia.com.

Pria yang menghabiskan masa kecilnya di Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang, Jawa Timur itu mengaku berasal dari keluarga yang biasa saja.

Meskipun ayahnya berprofesi sebagai pengajar di program studi fisika, Universitas Gajah Mada (UGM), ia tidak dikenalkan sedikitpun dunia penelitian. Bahkan ia dibesarkan dengan sekelumit kegiatan peternakan ayam, yang merupakan usaha sampingan keluarganya.

"Keluarga kami saat saya besar itu keluarga peternak ayam. Secara khusus saya tidak dikenalkan dunia penelitian. Tidak ada yang secara spesifik mengenalkan penelitian," ujarnya.

-

-

Ia menuturkan sejak kecil dirinya sudah ditanamkan mental kerja keras. Di pagi hari sebelum beranjak ke sekolah, ia harus ikut membantu orangtua membersihkan kandang ayam, dan memindahkan hasil telur untuk kemudian di dijual ke pengepul.

Perjalanan menempuh studi ke Jepang

Pria yang akrab dipanggil LTH itu punya pengalaman panjang dalam menempuh studi, usai dirinya lulus SMA pada tahun 1987. Ia menuturkan sempat merasakan kuliah di Institut Teknologi Bandung (ITB), meski hanya beberapa bulan saja.

Singkatnya studi di ITB itu disebutnya sambil menunggu kepastian beasiswa dari Overseas Fellowship Program (OFP) Kemenristek.

"Karena proses tes [seleksi beasiswa] lama, dimulai sejak sebelum lulus SMA, prosesnya panjang. Jadi karena sudah diterima PMDK akhirnya saya sempat kuliah di ITB. Itu tidak lama, sekitar 3 bulanan," tuturnya.

Usai beberapa bulan menunggu kepastian beasiswa itu, akhirnya ia mendapat kabar diterima di Universitas Kumamoto, Jepang dengan program studi yang diinginkanya, yakni fisika.

Ia menuturkan, Jepang bukan menjadi negara pilihan untuk melanjutkan studi. Tetapi pada program itu, seluruh peserta beasiswa disebar di beberapa negara maju seperti Perancis, Amerika Serikat, Jerman dan Jepang. Masa studi yang ditempuhnya hingga mendapat gelar Doktor, terbilang unik dan penuh tantangan.

Sempat Jadi Petugas SPBU di Jepang BACA HALAMAN BERIKUTNYA

Sentimen: positif (72.7%)