Jakarta, CNBC Indonesia- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah pada perdagangan sesi I Jumat (10/3/23) dan kembali meninggalkan zona psikologis 6.800.

IHSG dibuka melemah 0,47% ke 6.768,154 pada awal perdagangan dengan130 saham naik, 285 saham turun dan 317 lainnya tidak berubah.

-

-

Sentimen IHSG hari ini sejatinya masih dipengaruhi oleh perkembangan terkini terkoat kondisi perekonomian Amerika Serikat (AS) dan China serta potensi kebijakan baru suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (The Fed).

Awal pekan ini, pidato Ketua The Fed, Jerome Powell mengisyaratkan kenaikan suku bunga lebih lanjut membuat kegalauan pasar keuangan semakin nyata, yang membuat pasar terpecah antara menginginkan The Fed menurunkan inflasi, kendati demikian rasa khawatir juga muncul penurunan bakal berlebihan sehingga menyebabkan tekanan ekonomi yang terus berlanjut.

Data ekonomi Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan bahwa lowongan pekerjaan mencatatkan penurunan tipis pada bulan Januari tetapi masih jauh melebihi jumlah pekerja yang tersedia karena gambaran tenaga kerja tetap ketat.

Hal ini membuat pejabat The Fed mengamati laporan JOLTS dengan cermat saat mereka merumuskan kebijakan moneter.

Dari Negeri Tirai Bambu, inflasi China melambat pada Februari karena konsumen masih tetap berhati-hati mengeluarkan uang mereka meskipun kontrol pandemi nol-Covid yang ketat telah berakhir tahun lalu.

Berdasarkan data resmi Biro Statistik Nasional (NBS) yang dirilis Kamis (9/3/2023), menunjukkan inflasi tahunan (year-on-year/yoy) Februari 2023 tercatat 1%, sekaligus menjadi laju paling lambat sejak Februari 2022. Inflasi itu turun dari bulan sebelumnya sebesar 2,1% yoy.

Selain itu, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada Februari 2023 atau sebulan menjelang Ramadhan justru menurun, yang dapat berdampak kepada tingkat belanja masyarakat selama Ramadhan.

[-]

-

IHSG Jatuh Lagi ke Bawah 7.000
(fsd/fsd)