Sentimen
Informasi Tambahan
BUMN: BNI
Tokoh Terkait
Febrio Nathan Kacaribu
Jerome Powell Buat Dunia Guncang, Ini Respons Kemenkeu
CNBCindonesia.com Jenis Media: Ekonomi
Jakarta, CNBC Indonesia - Situasi pasar keuangan global gonjang-ganjing dalam dua hari terakhir akibat pernyataan Ketua The Fed Jerome Powell terkait suku bunga di Amerika Serikat (AS). Suku bunga acuan AS diperkirakan akan naik lebih tinggi dibandingkan ekspektasi sebelumnya.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Nathan Kacaribu dalam BNI Emerald Market Outlook, Kamis (9/3/2023).
"Dengan narasi 2 malam berturut-turut dari Jerome Powell, sehingga kita adjust, terminal rate akan lebih tinggi dari 5,25%," ungkapnya.
Di Desember tahun lalu, The Fed sempat memperkirakan kemungkinan akan menaikkan suku bunga hingga mencapai 5,1 % di 2023. Artinya masih ada ruang kenaikan sebesar 150 basis poin dari saat kala itu.
Sedangkan, pada 2024 suku bunga diharapkan bisa kembali turun menjadi 4,1% . Lalu, turun lagi menjadi 3,1% di 2025.
Foto: Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Febrio Nathan Kacaribu, dalam BNI Emerald Market Outlook dengan tema "Optimizing Financial Opportunities As Epicentrum of Growth" pada Kamis (9/3/2023). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Situasi tersebut membuat kebijakan moneter bank sentral di dunia ikut berubah. Di mana kebijakan yang dipilih adalah pengetatan, begitu juga yang dilakukan Indonesia dalam beberapa bulan terakhir.
"Seluruh dunia merespons dengan cara mirip, dari sisi kebijakan moneter harus ketat," jelasnya.
"Ini dilakukan banyak negara, tak terkecuali Indonesia. Yang agak monetable tahun ini kenaikan paling cepat, sehingga menimbulkan adjustmen dari pelaku," terang Febrio.
[-]
-
Dunia Makin Suram, Bursa Eropa Tergelincir Lagi!
(mij/mij)
Sentimen: netral (61.5%)