Penyedia jasa internet atau internet service provider (ISP) kini bisa memanfaatkan Starlink untuk menyediakan layanan kepada pelanggan. Pemanfaatan Startlink ini diyakini memecah persoalan akses internet di wilayah pelosok.

Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) berkerjasama dengan Telkomsat sebagai mitra dari Starlink di wilayah Indonesia.

Adapun, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) telah memberikan hak labuh khusus Non-Gestationary Satellite Orbit (NGSO) Starlink kepada Telkomsat sejak Juni 2022.

-

-

"Telkomsat ini semacam distributor yang ditunjuk oleh Starlink untuk membawahi Indonesia. Jadi, Telkomsat tidak akan menjual ke end user, tapi mereka jual ke ISP anggota APJII," ujar Ketua Umum APJII Muhammad Arif di Jakarta, Rabu (8/3/2023).

"Nanti ISP terserah mau jual ke korporasi, enterprise, atau ke end user, itu terserah. Jadi, dia nggak akan sentuh pasar di bawah, jadi B2B (business to business) sama Telkomsat," sambungnya.

Arif menjelaskan kerjasama APJII dan Telkomsat untuk pemanfaatan Starlink ini untuk menggenjot penetrasi internet di Indonesia, khususnya di daerah pelosok yang mengalami kesulitan dijangkau oleh infrastruktur daratan.

"Fokus kami untuk meningkatkan penetrasi internet juga, notabene yang paling susah itu daerah (Indonesia) timur karena banyak pulau dan lain-lain. Kami koordinasi dan ajak teman-teman ISP yang memang di daerah Sulampua (Sulawesi, Maluku, Papua). Setahu saya ISP di Sulampua itu ada 40-an," tuturnya.

Lebih lanjut, kata Arif, untuk saat ini penyediaan akses internet yang ditawarkan oleh Starlink dinilai cukup efektif untuk membantu peningkatan penetrasi internet di daerah yang masyarakatnya tidak bisa berselancar di dunia maya.

"Bisa jadi solusi yang baru untuk masalah kekurangan penetrasi (internet Indonesia)," imbuh Arif.

Simak Video "Bantuan Internet Starlink dari Elon Musk Ditolak Turki"
[-]
(agt/afr)