Sentimen
Informasi Tambahan
BUMN: PT Pertamina
Kab/Kota: Senayan, Kalibaru
Kasus: mafia tanah, kebakaran
Tokoh Terkait
Bongkar Mafia Tanah Sekitar Depo Pertamina Plumpang, DPR Minta Ditertibkan
Liputan6.com Jenis Media: Ekonomi
Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menilai tepat keputusan pemerintah untuk melakukan relokasi Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) milik Pertamina Plumpang, Jakarta Utara. Menyusul, insiden kebakaran hebat di depo Pertamina Plumpang miliki Pertamina yang menimbulkan banyak korban jiwa dan luka pada Jumat (3/3) malam.
"Menurut saya pemerintah telah mengambil keputusan yang tepat," ujar Ketua Apindo Bidang Properti dan Kawasan Ekonomi, Sanny Iskandar kepada awak media di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta, Rabu (8/4).
Sanny menilai, saat ini letak Depo Pertamina di Plumpang tidak lagi strategis. Ini karena kian banyaknya pemukiman di sekitar Terminal BBM yang terbakar tersebut.
"Karena memang lokasi depo (Plumpang) yang ada saat ini sudah posisinya bukan dipinggir lagi, kalau kita perhatikan dari jalan sepanjang Yos Sudarso itu," terangnya.
Meski begitu, dia belum bersedia menanggapi lebih lanjut terkait relokasi Depo Plumpang ke lahan reklamasi milik PT Pelindo di Kalibaru, Jakarta Utara. Sanny beralasan, dirinya belum pernah mengunjungi lokasi tersebut.
"Saya sendiri memang belum cek secara pasti ya, posisi lokasi di area Pelindo seperti apa," ucapnya.
Erick Thohir akan Relokasi Depo Pertamina Pelumpang
Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir akan merelokasi Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Plumpang, Jakarta Utara ke tanah milik PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo). Keputusan ini menindaklanjuti instruksi Presiden RI, Joko Widodo usai insiden kebakaran hebat yang melanda Depo Plumpang pada Jumat (3/3) malam.
"Kami sudah merapatkan bahwa Kilang (TBBM Plumpang) akan kita pindah ke tanah Pelindo, ya," kata Erick dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (6/3).
Erick menyebut, waktu pembangunan Depo baru milik Pertamina di tanah Pelindo di lakukan pada akhir 2024. Proses pembangunan sendiri akan memakan waktu sekitar 2 sampai 2,5 tahun.
Dia menekankan bahwa tindakan yang akan dilakukan terhadap TBBM Plumpang diharapkan akan menjadi percontohan bagi fasilitas vital nasional, termasuk TBBM lain, dan kilang-kilang Pertamina di tempat lain.
"Ini akan menjadi proyek percontohan pertama, sebelum kita terapkan di kilang-kilang lain, bahkan termasuk juga pabrik pupuk dan smelter," tutupnya.
Reporter: Sulaeman
Sumber: Merdeka.com
Sentimen: negatif (50%)