BNI Optimistis Kredit 2023 Tumbuh Tinggi Sejalan Pertumbuhan Industri
Detik.com Jenis Media: Ekonomi
Sebagai bank milik negara yang bertugas menjadi agen pembangunan ekonomi, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BNI) optimistis dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2023. Direktur Utama BNI Royke Tumilaar meyakini pertumbuhan kredit di 2023 masih akan tetap sejalan dengan pertumbuhan industri.
Royke menjelaskan kondisi ekonomi di dalam negeri kini memiliki rapor positif. Hal ini sejalan dengan arah kebijakan pemerintah untuk terus mengupayakan pertumbuhan tetap positif.
Seiring pandemi yang terkendali, sentimen ekonomi di 2023 pun dinilai cukup baik. Terlebih, BI memproyeksikan ekonomi di 2023 masih akan tumbuh positif di kisaran 4,5% hingga 5,3%.
"Kami di BNI cukup yakin dan optimistis bahwa ekonomi tahun ini akan tetap baik, walaupun memang masih ada beberapa tekanan yang perlu dihadapi terutama dari global," ujar Royke dalam keterangan tertulis, Rabu (8/3/2023).
Royke menilai koreksi harga di sektor komoditas dan melandainya harga minyak juga dapat membantu mengendalikan inflasi. Selain itu, Bank Indonesia (BI) sebagai otoritas moneter diketahui dapat mengendalikan suku bunga dan menjaga nilai tukar rupiah, sehingga kondisi ekonomi bisa tetap stabil.
Menurutnya, penurunan harga komoditas dapat membuka peluang bagi sektor perbankan untuk meningkatkan pembiayaan. Ke depannya juga akan dilakukan penyesuaian karena harga komoditas yang menurun.
"Ketika komoditas turun, mereka yang dulu belum memerlukan kredit sekarang akan membutuhkan kredit. Dulu waktu economic boom mereka pakai uang sendiri, sekarang kan pasti mereka butuh kredit untuk ekspansi, untuk capital expenditure, dan lain-lain. Hal ini akan sangat berpengaruh positif untuk bank," jelasnya.
Lebih lanjut, Royke menyambut baik upaya hilirisasi yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo. Menurutnya, hal ini akan menjadi peluang bagi BNI untuk membiayai hilirisasi dan memperkuat sektor ekonomi dalam negeri.
"Memang BNI banyak fokus di ekspor impor, ke depan kami masih optimistis dengan program hilirisasi ini, pertumbuhan ekspor memang luar biasa terutama di nikel dan besi," pungkasnya.
(akn/ega)Sentimen: positif (49.8%)