Jakarta, CNBC Indonesia - Beberapa saat lalu, AS dan Kanada melarang pegawai negeri mengakses TikTok pada perangkat kerja dan personal, sistem, serta jaringan mereka. Pasalnya, layanan asal China itu dicurigai mengancam keamanan negara.

Agaknya, tak cukup PNS saja yang kena getahnya. Laporan terbaru menyebut pemerintah berencana memblokir TikTok secara nasional bagi semua warga AS.

Wacana ini sebenarnya sudah digembar-gemborkan sejak pemerintahan Donald Trump. Dikutip dari AndroidPolice, Senin (6/3/2023), seorang Senator yang memiliki pengaruh di parlemen mengajukan usul serupa.

-

-

Ia adalah Mark Warner, anggota senat Partai Demokrat untuk Komite Intelligence. Dia bersama Senator John Thune dari Partai Republik tengah menyusun regulasi baru terkait teknologi atau layanan dari luar negeri.

Regulasi itu akan mengatur berbagai syarat yang bisa menentukan suatu layanan asing diblokir atau diizinkan di AS. Ketika ditanya soal TikTok, Warner mengatakan, "[layanan itu] berpotensi menjadi salah satu yang kena".

"100 juta warga AS aktif di TikTok selama 90 menit per hari. Mereka mengambil data dari AS. Mereka tak aman," Ackman melanjutnya.

Seorang Senator dari Virginia juga menyebut kekhawatirannya soal konten propaganda yang beredar luas di TikTok. Belum diperkenalkan resmi, namun regulasi baru ini agaknya sudah mendapat banyak dukungan.

Menanggapi hal ini, China agaknya tersulut emosi juga. Menteri Luar Negeri China, Ning Mao, mengindikasikan langkah AS tak masuk akal dan berlebihan.

"Bisa-bisanya negara berkuasa seperti AS takut dengan aplikasi remaja seperti TikTok," kata dia.

[-]

(tib)