Sentimen
Positif (97%)
6 Mar 2023 : 12.31
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Tangki

Partai Terkait
Tokoh Terkait

Zulhas Tambah Jatah Ekspor CPO Demi Kerek Harga TBS Sawit di RI

6 Mar 2023 : 12.31 Views 2

CNNindonesia.com CNNindonesia.com Jenis Media: Ekonomi

Zulhas Tambah Jatah Ekspor CPO Demi Kerek Harga TBS Sawit di RI
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan akan menambah jatah ekspor minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) naik dari komposisi 1 banding 5 menjadi 1 banding 7.

"Tadi hasil rapat (komposisi ekspor CPO naik dari) 1 banding 5 menjadi 1 banding 7," ungkap Zulhas, sapaan akrabnya, di Kementerian Perdagangan, Senin (4/7).

Sebagai gambaran, jika perusahaan sudah memenuhi kuota DMO CPO sebanyak 1.000 ton untuk kebutuhan di dalam negeri. Maka, perusahaan itu akan mendapatkan jatah ekspor CPO sebanyak 5.000 ton.

-

-

Setelah komposisi dinaikkan, perusahaan yang sudah memenuhi kebutuhan CPO di dalam negeri sebanyak 1.000 ton, maka akan mendapatkan jatah ekspor 7.000 ton.

Zulhas mengatakan komposisi ekspor CPO sengaja dinaikkan demi mengangkat harga Tandan Buah Segar (TBS) sawit di Indonesia.

"Kami percepat pengusaha (untuk ekspor) untuk jangan sampai tangki (pabrik kelapa sawit) penuh. Dengan tangki kosong, pabrik beli lagi TBS sawit, otomatis harga naik," kata Zulkifli.

Di Indonesia, sambung Ketua Umum PAN itu, harga TBS sawit cuma sekitar Rp1.000 per kg. Sedangkan, harga TBS sawit di Malaysia tembus Rp4.000 per kg.

Oleh karena itu, ia menganggap aksi petani yang ramai-ramai menjual TBS sawit ke Malaysia sebagai hal yang wajar.

"Wajar dong, di sana (Malaysia) mahal Rp4.500 per kg, kita (Indonesia) cuma Rp1.000 per kg," jelas Zulhas.

Sebelumnya, sebuah video yang memperlihatkan beberapa truk pengangkut sawit sedang berhenti di sebuah jalan viral di jagat maya.

"Kami mau bawa buah ke Malaysia, kami bawa hari ini 30 ton soalnya harga buah di Indonesia seperti kata-katanya Indra Kenz 'wah murah banget'," ucap seorang pria dalam video yang diunggah akun di akun Instagram @majeliskopi08.

Ketua Umum Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Gulat Manurung membenarkan aksi jual tersebut. Ia mengatakan para petani memang menjual TBS ke Malaysia karena harganya yang lebih tinggi.

Penjualan dilakukan para petani sawit di provinsi yang berbatasan dengan negeri tetangga, seperti Kalimantan Utara dan Kalimantan Tengah.

"Memang secara aturan regulasi itu tidak dibenarkan. Tapi mau bagaimana lagi. PKS (pabrik kelapa sawit) banyak sudah menolak TBS pekebun, bahkan sudah banyak yang tutup. Sementara petani sawit harus melanjutkan hidup dan membiayai keluarganya," kata Gulat.

Gulat menuturkan perbedaan harga yang cukup signifikan menjadi salah satu penyebabnya. Harga TBS di Malaysia masih berada di kisaran Rp3.500 hingga Rp4.500 per kg. Lalu, harga TBS di Kalimantan Utara dan Kalimantan Tengah hanya sekitar Rp1.200-Rp1.600 per kg.

[-]

(aud/dzu)

Sentimen: positif (97%)