Sentimen
Positif (40%)
6 Mar 2023 : 09.28
Informasi Tambahan

BUMN: Garuda Indonesia

Tokoh Terkait
David Sumual

David Sumual

Orang RI Siap Bawa Dolar Pulang, Kok Rupiah Masih Keok?

6 Mar 2023 : 09.28 Views 2

CNBCindonesia.com CNBCindonesia.com Jenis Media: Ekonomi

Orang RI Siap Bawa Dolar Pulang, Kok Rupiah Masih Keok?

Jakarta, CNBC Indonesia - Mata uang Garuda membuka perdagangan tidak berdaya melawan dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan awal pekan, Senin (6/3/2023) di tengah kekhawatiran bank paling powerfull di dunia, The Fed yang bakal menaikkan suku bunga membuat bangkitnya rupiah beresiko.

Mengacu pada data Refinitiv, Mata Uang Garuda dibuka melemah 0,10% ke posisi Rp 15.310 pada Senin (6/3/2023) pukul 09:02 WIN atau sesi awal perdagangan.

Pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu, Jumat (3/3/2023) rupiah mengakhiri perdagangan di Rp 15.295 atau menguat 0,13% dibandingkan hari sebelumnya.Kendati demikian, pekan lalu kinerjanya masih mengecewakan, melemah 0,49% melawan dolar Amerika Serikat (AS) ke Rp 15.2.95/US$.

-

-



Sentimen Ketua bank sentral AS (The Fed) Jerome Powell akan memberikan testimoni di hadapan Senat Amerika Serikat (AS). Kata-kata yang keluar dari Powell akan menentukan nasib rupiah pekan ini.

Jika Powell dalam testimoninya menyatakan suku bunga bisa naik lebih tinggi lagi, maka rupiah berisiko merosot. Sebaliknya, ada sinyal puncak suku bunga di 5% - 5,25%, maka rupiah berpeluang menguat.

Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) meluncurkan instrumen operasi moneter Term Deposit Valuta Asing Devisa Hasil Ekspor (TD Valas DHE) yang berlaku per 1 Maret 2023 ini yang dinanti-nanti para pelaku pasar.

Ini merupakan aturan yang ditunggu para pelaku pasar karena dapat memberikan jaminan suku bunga yang lebih kompetitif dengan suku bunga negara lain.

Pasalnya, selama ini banyak eksportir memilih menempatkan DHE mereka di Singapura karena suku bunga deposito yang lebih tinggi dari dalam negeri. Oleh karena itu, BI berharap dengan adanya kebijakan ini dapat mendorong kembalinya DHE tersebut ke dalam negeri mengingat suku bunga yang ditawarkan BI lebih tinggi dari Singapura.

Berdasarkan data dari Bahana Sekuritas suku bunga deposito valas yang diberikan BI berkisar antara 4,6% - 5,2% dengan tenor satu sampai enam bulan. Suku bunga tersebut lebih tinggi dari yang diberikan perbankan Singapura di kisaran 4,12% - 4,68%.

Namun, menurut Ekonom BCA David Sumual, kembalinya DHE ke dalam negeri dengan adanya kebijakan ini belum pasti terjadi. Hasilnya baru dapat terlihat sekitar 1 hingga 2 bulan ke depan.

"Harapannya begitu (mendorong masuknya dolar ke dalam negeri) karena suku bunga yang ditawarkan juga menarik. Namun, belum bisa dipastikan. Makanya nanti bisa kita lihat 1-2 bulan ke depan," terangnya kepada CNBC Indonesia, Jumat (3/3/2023).

Menurutnya selain kebijakan ini, pergerakan rupiah juga banyak terpengaruh perkembangan eksternal, utamanya terdampak dari kebijakan moneter The Fed.

"Rupiah banyak terpengaruh pada perkembangan eksternal, terutama terkait kebijakan moneter The Fed," lanjutnya.

Senada dengan David, Ekonom Bank Danamon Irman Faiz mengatakan kebijakan ini memang berpotensi untuk menarik dolar ke dalam negeri. Namun ia melihat, sejauh ini eksportir masih menunggu keputusan final dari hasil revisi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 1 Tahun 2019 yang mengatur tentang DHE.

"Untuk TD DHE valas sejauh ini kami lihat akan menarik inflow, namun kemungkinan masih terbatas menunggu kepastian dari revisi PP No 1/2019. Kita lihat pada lelang pertama kemarin dana dari rekening khusus DHE mulai masuk namun masih pada tenor pendek," jelasnya.

"Hal ini kami lihat eksportir juga masih wait and see akan aturan dari PP No 1/2019 yang final," lanjutnya

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]


[-]

-

Kena PHP Lagi, Rupiah Gagal Melanjutkan Penguatan Sore Ini
(aum/aum)

Sentimen: positif (40%)