Sentimen
Positif (57%)
6 Mar 2023 : 06.30
Informasi Tambahan

BUMN: PT Pertamina

Institusi: UGM

Kab/Kota: Jabodetabek, Tanjung Priok

Kasus: kebakaran

Depo BBM Plumpang Butuh Solusi, Perlu Dipindah?

Detik.com Detik.com Jenis Media: Ekonomi

6 Mar 2023 : 06.30
Depo BBM Plumpang Butuh Solusi, Perlu Dipindah?
Jakarta -

Kebakaran hebat terjadi di terminal atau depo BBM Plumpang pada Jumat malam (3/3) dan memakan banyak korban jiwa. Polemik pun muncul atas kejadian tersebut, perlukah depo tersebut dipindah, atau warga sekitar yang direlokasi?

Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun langsung memerintahkan Menteri BUMN Erick Thohir dan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono untuk mencari solusi atas peristiwa kebakaran depo BBM Plumpang tersebut. Jokowi menyebut zona tersebut memang zona bahaya dan sudah tidak bisa ditinggali.

"Karena ini memang zona yang bahaya, tidak bisa lagi ditinggali, tetapi harus ada solusinya," kata Jokowi di Plumpang, Jakarta, Minggu (5/3/2023) kemarin.

-

-

Jokowi pun menyebut sejumlah opsi, apakah depo BBM-nya yang digeser ataukah penduduk di sekitar depo yang direlokasi.

"Bisa saja Plumpang-nya digeser ke reklamasi, atau penduduknya yang digeser ke relokasi. Saya kira nanti akan diputuskan oleh Pertamina dan Gubernur DKI," katanya.

Tak cuma itu, Jokowi pun memerintahkan agar seluruh zona yang berbahaya diaudit dan dievaluasi. "Semuanya memang harus zona-zona berbahaya, tidak hanya di sini saja, harus diaudit harus dievaluasi semuanya karena menyangkut nyawa," kata Jokowi.

Merespons hal tersebut, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati menyatakan pihaknya akan segera mencari solusi terkait depo BBM Plumpang.

"Kami akan segera evaluasi dan koordinasi dengan Kementerian BUMN dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mencari solusi terbaik," ungkap Nicke dalam keterangan tertulis.

Saat ini Pertamina memprioritaskan bantuan untuk para korban dan keluarga yang terdampak. Nicke menyampaikan komitmen Pertamina bahwa biaya pengobatan, santunan dan bantuan yang dibutuhkan warga terdampak akan ditanggung oleh Pertamina

Sementara, Pengamat Ekonomi Energi dari Universitas Gadjah Mada, Fahmy Radhi menjelaskan, depo BBM Plumpang memang berada di wilayah yang dekat kawasan penduduk. Maka itu, perlu penataan dan harus ada yang direlokasi.

"Hanya pertanyaannya siapa yang harus, apakah kawasan penduduk yang ada di situ, atau deponya?" katanya kepada detikcom.

Faktanya, kata Fahmy, kawasan itu sudah banyak perumahan dan penduduk, baik yang sah maupun tidak sah. Menurutnya, dengan kondisi semacam itu maka lebih baik depo BBM yang dipindahkan.

Hal itu mempertimbangkan banyaknya warga yang membuat pemindahannya menjadi sulit.

"Menurut saya dengan kondisi semacam itu maka yang paling pas dipindahkan deponya. Meskipun kawasan itu taruhlah benar tanahnya milik Pertamina, tapi kan nggak serta merta mengklaim 'kamu harus pergi', kan nggak semudah itu," jelasnya.

Sebagai depo yang memasok BBM di kawasan Jabodetabek, lanjut Fahmy, wilayah Tanjung Priok bisa dipertimbangkan sebagai lokasi depo yang baru. Fahmy melanjutkan, kebakaran yang terjadi pada Jumat malam itu diduga karena masalah pipa.

Dengan pindah ke Priok, menurutnya, Pertamina tak perlu membangun pipa yang menimbulkan risiko dalam penyaluran BBM.

"Tapi penyalurannya bisa menggunakan kapal tanker dari beberapa kilang, (BBM) tanker dimasukkan depo baru tadi," terangnya.

Selain itu, depo yang baru berdekatan dengan sumber air yang bisa menjadi penangkal jika terjadi kebakaran. "Kemarin depo itu api cepat karena di dalam itu tidak ada resapan air yang mendinginkan atau juga digunakan untuk pemadam kebakaran, kalau di Priok saya kira ada," jelasnya.

(acd/das)

Sentimen: positif (57.1%)