Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Surabaya, Sidoarjo, Gunung, Gresik, Penjaringan
Kasus: Kemacetan
Tokoh Terkait
Sebanyak 52 unit angkutan feeder resmi beroperasi di Surabaya
Antaranews.com Jenis Media: Ekonomi
Alhamdulilah feeder untuk mengurangi kemacetan, akhirnya bisa terwujud
Surabaya (ANTARA) - Sebanyak 52 unit angkutan pengumpan atau feeder resmi yang diberi nama "Wira Wiri Suroboyo" mulai beroperasi di wilayah Kota Surabaya, Jawa Timur, pada Kamis (2/3)."Alhamdulilah feeder untuk mengurangi kemacetan, akhirnya bisa terwujud," kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat meresmikan 52 unit angkutan feeder di Halaman Gedung Siola, Jalan Tunjungan No. 1 Kota Surabaya, Kamis.
Menurut dia, penyediaan angkutan umum yang dapat menjangkau lingkungan yang belum terlayani oleh Suroboyo Bus maupun Bus Trans Semanggi Surabaya.
Adapun lima rute yang dilewati feeder di antaranya Terminal Benowo – Tunjungan, Puspa Raya – HR Muhammad, SWK Penjaringan Sari – Gunung Anyar, PNR Mayjend Sungkono – Embong Wungu, dan Terminal Intermoda Joyoboyo – Terminal Bratang – Kedung Asem.
Pembayaran angkutan feeder menggunakan sistem pembayaran non tunai, yakni melalui kartu elektronik maupun QRIS.
"Nanti Insya Allah akan bertambah jadi 7 rute," kata Cak Eri panggilan lekatnya.
Bahkan, lanjut dia, saat ini Pemkot Surabaya tengah berkoordinasi lebih lanjut dengan Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur untuk mengkoneksikan angkutan feeder dengan kota penunjang Surabaya. Seperti, Kabupaten Sidoarjo dan Kabupaten Gresik.
"Surabaya Raya ini akan ramai, ketika pagi itu orang masuk Surabaya, ketika sore arah keluar kota Surabaya juga macet. Sehingga itu yang akan kita koneksikan dan Insya Allah dengan Kadishub Jatim juga ada connecting dengan feeder maupun Bus Surabaya, dengan harapan bisa menjadi alternatif mengurangi kemacetan di Kota Surabaya," ujarnya.
Sedangkan untuk rencana penambahan dua rute perjalanan angkutan feeder, Wali Kota Eri mengaku, jika hal ini tengah dikaji oleh jajaran Dishub Surabaya bersama Komisi C Bidang Pembangunan DPRD Kota Surabaya.
"Ini masih kami hitung lagi karena tadi sempat kami bahas di dalam (feeder) untuk daerah-daerahnya dan jumlah orangnya lebih banyak atau tidak," katanya.
Cak Eri menjelaskan, jarak antar-angkutan feeder di Kota Surabaya rata-rata 10-15 menit. Maka, kata dia, pihaknya akan terus menggencarkan sosialisasi angkutan feeder. Untuk mensukseskan sosialisasi tersebut, layanan angkutan feeder akan digratiskan selama satu pekan.
. Pakar: Situasi kepadatan lalu lintas di Surabaya relatif bagus
. Anggota DPRD usulkan sistem tiket transportasi umum di Surabaya
Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Ahmad Buchori
COPYRIGHT © ANTARA 2023
Sentimen: negatif (76.2%)