Saham Duo Konglo Bakrie & Prajogo Pangestu Jadi 'Pecundang'
CNBCindonesia.com Jenis Media: Ekonomi
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham emiten migas Grup Bakrie PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) dan emiten milik taipan Prajogo Pangestu PT Barito Pacific Tbk (BRPT) kompak menjadi top losers hingga penutupan sesi I, Rabu (1/3/2023).
Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham ENRG anjlok 5,15% dengan nilai transaksi Rp26,56 miliar dan volume perdagangan 101,84 juta saham.
Saham ENRG dalam tekanan jual dalam sepekan terakhir usai sempat melesat pada 8-14 Februari lalu.
Di tengah Februari, investor memborong saham ENRG seiring kabar masuknya perseroan dalam daftar Morgan Stanley Capital International (MSCI) Small Cap Index pada 10 Februari 2023.
"PT Energi Mega Persada Tbk menyampaikan bahwa efektif per tanggal 1 Maret 2023, Perseroan masuk dalam daftar Morgan Stanley Capital International ("MSCI") Small Cap Index. Daftar emiten-emiten yang termasuk dalam MSCI Small Cap Index secara rutin di evaluasi dan diumumkan oleh MSCI setiap kuartalnya," jelas manajemen ENRG dalam keterbukaan informasi (10/2).
Soal kinerja keuangan, dalam periode yang berakhir 30 September 2022, ENRG membukukan penjualan bersih sebesar US$344 juta, laba usaha sebesar US$131 juta dan laba bersih sebesar US$44 juta.
Sementara, dari Januari sampai September 2022, ENRG memproduksikan 5.148 barel minyak per hari dan 204 juta kaki kubik gas per hari. ENRG saat ini mengoperasikan cadangan terbukti dan terukur sebesar 37 juta barel minyak dan 649 milyar kaki kubik gas.
Mirip dengan ENRG, saham induk perusahaan petrokimia PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA), BRPT, juga merosot 4,28% ke level Rp895/saham. Investor tampaknya masih melakukan aksi ambil untung seiring saham BRPT sedang dalam tren menguat sejak awal Februari lalu.
Dalam sepekan, saham BRPT turun 1,65%, sedangkan dalam sebulan naik 8,48%.
CNBC INDONESIA RESEARCH
[email protected]
[-]
-
Sukses Ngeprank Investor, IHSG Berpotensi Longsor di Sesi 2(trp/trp)
Sentimen: positif (97%)