Sentimen
Informasi Tambahan
Brand/Merek: Nike
Kab/Kota: Tangerang
Kasus: PHK
Tokoh Terkait
Viral PHK Karyawan Pabrik Sepatu Nike, Kemnaker Bakal Selidiki
CNNindonesia.com Jenis Media: Ekonomi
Viral video karyawan PT Victory Chingluh Indonesia, pabrik yang memproduksi sepatu Nike, menolak pemutusan hubungan kerja (PHK). Dalam video yang beredar di media sosial, PHK dilakukan kepada karyawan yang tengah menjalani masa percobaan (training) di bawah tiga bulan.
Mengutip , Kamis (30/6), diduga perusahaan mengumumkan soal PHK secara mendadak.
Salah satu karyawan PT Victory Chingluh Indonesia menuturkan awalnya karyawan yang statusnya masih masa percobaan tiga bulan dikumpulkan di kantin.
"Langsung PHK hari itu, padahal tanggal 11 Juli mereka seharusnya lulus masa percobaan," kata salah satu karyawan yang tidak ingin disebutkan namanya.
Karyawan itu menambahkan kabar PHK juga akan berdampak pada karyawan yang masih bekerja di bawah dua tahun.
"Saya setahun saja belum, jadi kita takut karena PHK kemarin itu mendadak. Nggak ada pemberitahuan. Jadi bakalan ada kloter kedua di bawah dua tahun. Kelebihan 9 line, aturan 40 line," tuturnya.
Menanggapi kabar PHK sepihak itu, Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) Anwar Sanusi mengatakan masih menyelidiki soal PHK yang dilakukan PT Victory Chingluh Indonesia, pabrik yang memproduksi sepatu Nike.
Ia menambahkan pihaknya masih belum menerima laporan terkait aksi PHK Victory Chingluh. Namun, Kemnaker sedang berkoordinasi dengan Dinas dan Kabupaten Tangerang terkait kejadian tersebut.
"Sementara belum ada, kami segera koordinasikan dengan Dinas Provinsi dan Kabupaten Tangerang," katanya kepada CNNIndonesia.com.
Ia mengungkapkan Kemnaker akan melakukan penyelidikan lebih lanjut dan bertekad untuk mencari solusi terbaik bagi karyawan yang terdampak.
CNNIndonesia.com masih mencoba menghubungi pihak Nike Indonesia dan PT Victory Chingluh Indonesia melalui Direktur Government Public Affairs Nike Indonesia Devi Kusumaningtyas dan Executive Manager Strategy & Communication Ching Luh Group Indonesia Anissa Dinar. Namun, pihak terkait belum merespons.
[-]
(tdh/dzu)Sentimen: negatif (98.5%)