Sentimen
Negatif (80%)
28 Feb 2023 : 21.05
Informasi Tambahan

Kasus: covid-19

Pak Jokowi, Rakyat Mulai Belanja Nih! Kredit Tumbuh Tinggi

1 Mar 2023 : 04.05 Views 1

CNBCindonesia.com CNBCindonesia.com Jenis Media: Ekonomi

Pak Jokowi, Rakyat Mulai Belanja Nih! Kredit Tumbuh Tinggi

Jakarta, CNBC Indonesia - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut, kredit perbankan pada Januari 2023 tumbuh sebesar 10,53% menjadi Rp 6.310,88 triliun jika dibandingkan dengan Desember 2022 yang tumbuh sebesar 11,35%.

"Penguatan kredit tersebut utamanya ditopang oleh kredit investasi dan kredit modal kerja yang masing-masing tumbuh sebesar 12,61% yoy dan 10,03% yoy," kata Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae dalam konferensi pers secara virtual, Senin (27/2).

Dian melanjutkan, secara bulanan (month to month/mtm), nominal kredit perbankan Januari 2023 turun 1,75% mtm atau turun sebesar Rp 112,68 triliun, yang merupakan siklus yang terjadi pada awal tahun.

-

-

Sementara itu, Dana Pihak Ketiga (DPK) pada Januari 2023 tercatat tumbuh sebesar 8,03% menjadi Rp 7.953,8 triliun jika dibandingkan dengan Desember 2022 yang tumbuh 9,01%, dengan giro sebagai main driver.

"Secara year yo date, DPK Januari 2023 turun 2,45% atau turun sebesar Rp 199,77 triliun," imbuhnya.

Menurutnya, likuiditas industri perbankan di awal 2023 masih di atas threshold dengan rasio-rasio likuditas yang terjaga. Rasio Alat Likuid/Non-Core Deposit (AL/NCD) dan Alat Likuid/DPK (AL/DPK) pada Januari 2023 masing-masing tercatat sebesar 129,64% dibandingkan Desember 2022 yang tumbuh 137,67% dan 29,13% dibandingkan Desember 2022 yang tumbuh 31,20%.

"Jauh di atas ambang batas ketentuan masing-masing sebesar 50% dan 10%," sebutnya.

Selain itu, risiko kredit di awal 2023 terjaga dengan rasio NPL net perbankan sebesar 0,76% jika dibandingkan dengan Desember 2022 yang tumbuh 0,71% dan NPL gross sebesar 2,59% dibandingkan Desember 2022 yang tumbuh 2,44%.

Di sisi lain, kredit restrukturisasi Covid-19 pada Januari 2023 terus mencatatkan penurunan menjadi Rp 435,74 triliun dibandingkan Desember 2022 yang sebesar Rp 469,15 triliun, dengan jumlah debitur yang menurun menjadi 2,02 juta nasabah dibandingkan Desember 2022 yang sebanyak 2,27 juta nasabah.

Posisi Devisa Neto (PDN) tercatat sebesar 1,51% jima dibandingkan dengan Desember 2022 yang tumbuh 1,23%). Angka itu jauh di bawah threshold 20%. Sementara Capital Adequacy Ratio (CAR) industri Perbankan menguat menjadi sebesar 25,93% jika dibandingkan Desember 2022 yang tumbuh 25,63%.


[-]

-

OJK Buka Suara Soal Restrukturisasi Kredit, Diperpanjang?
(rob/ayh)

Sentimen: negatif (80%)