Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Gunung, Banda Aceh, Bandar Lampung, Palembang
Tokoh Terkait
Sumatera Nyambung Tol, Ekonomi Gas Pol!
Detik.com Jenis Media: Ekonomi
Deru mesin pertumbuhan ekonomi di pulau Sumatera semakin lantang. Pulau yang memiliki julukan Suwarnadwipa yang artinya pulau emas itu, punya mesin pemacu ekonomi yang baru, namanya Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).
Tol Trans Sumatera sendiri pembangunannya dilakukan sejak 2015. Upaya ini tentu tidak mudah, karena Sumatera merupakan pulau yang memiliki luas 473.481 km persegi. Belum lagi Sumatera memiliki banyak gunung dan bukit.
Tol ini akan membentang dari Bakauheni hingga Lhokseumawe dengan total panjang 2.704 km. Di dalamnya terbagi 24 ruas jalan tol yang berbeda. Ditaksir kebutuhan dana untuk membangun JTTS mencapai Rp 547 triliun.
Dengan jarak yang begitu panjang dan biaya yang begitu besar, pembangunan JTTS merupakan pekerjaan berat, dan tugas itu diemban oleh PT Hutama Karya (Persero).
Selaku Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) untuk Tol Trans Sumatera, HK sudah hampir merampungkan sejumlah ruas tol tahap 1. Menurut Direktur Operasi III Koentjoro ruas tol tersebut antara lain Ruas Simpang Indralaya-Muara Enim seksi Simpang Indralaya-Prabumulih, Tol Sigli-Banda Aceh Seksi 5 (Blang Bintang-Kuto Baro) dan Seksi 6 (Kuto Baro-Simpang Baitussalam).
"Saat ini pengerjaan tol Simpang Indralaya-Prabumulih sudah mencapai 90,38%, Sigli-Banda Aceh Seksi 5 mencapai 97,97% dan Seksi 6 sudah mencapai 85,05% Sementara progres pembebasan lahan dari ketiga ruas ini rata-rata sudah mencapai lebih dari 97%, sehingga diperkirakan bisa selesai tepat waktu," ujar Koentjoro.
Pembangunan Jalan Tol Indralaya-Prabumulih sejauh 64,5 km, mulai dilakukan oleh anak usaha Hutama Karya yaitu PT HK Infrastruktur (HKI) sejak Juli 2019. Ruas tol ini dilengkapi sejumlah struktur dan fasilitas pendukung diantaranya 8 overpass, 18 jembatan, 10 box underpass, 2 simpang susun, 1 rest area dan 1 gerbang tol.
Infografis 12 ruas tol trans sumatera Foto: Infografis detikcom/M Fakhry ArrizalBawa Berkah buat Wong Cilik
Kehadiran jalan tol di Sumatera tidak hanya menjadi pemicu bagi kelancaran logistik, tapi juga membawa berkah bagi warga setempat. Salah satu yang sudah merasakannya adalah Aisah.
Aisah merupakan warga Lampung yang mendapatkan kesempatan untuk mengais rezeki di tol Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung. Di rest area km 234, Aisah memiliki warung makan.
Warung makan miliknya memang kecil, hanya menjual makanan rumahan dengan konsep prasmanan. Tapi dari warung kecilnya itulah dia bisa membantu menafkahi keluarganya.
"Sejak awal tol ini buka saya sudah jualan. Sudah hampir 4 tahun. Ngurus izinnya nggak susah kok, apalagi ada area untuk UMKM," tuturnya saat berbincang dengan detikcom.
Musim mudik Lebaran, hari raya Natal, tahun baru dan musim libur lainnya menjadi momen emas bagi Aisah. Dia bisa mendulang cuan yang cukup besar. Bahkan omzetnya bisa mencapai Rp 4-5 jutaan per hari.
"Ya alhamdulillah buat membantu ekonomi keluarga. Memang hari-hari biasa ya biasa aja, tapi hari-hari besar kaya mau tahun baru, natal, lebaran itu lumayan," ucapnya.
Aisah mengaku bersyukur dengan memiliki warung makan di rest area JTTS. Meski omzetnya masih kecil, dia merasa uang yang didapatnya lebih berkah.
Aisah sendiri sebelumnya membuka warung makan dekat jembatan timbang di jalur nasional. Pendapatannya saat itu memang lebih besar warungnya, tapi bukan murni dari jualan makanan saja. Aisah juga menawarkan 'jasa' untuk para supir melalui jembatan timbang tersebut.
"Memang lebih besar di timbangan, tapi di sini uangnya lebih berkah. Walaupun sedikit tapi lebih berkah. Saya juga lebih nyaman jualannya," akunya.
Aisah, salah satu pedagang di rest area km 234 Foto: IstimewaMesin Ekonomi Baru
Kehadiran JTTS menjadi motor baru bagi roda perekonomian Sumatera secara umum. Kehadiran tol yang mampu memangkas waktu perjalanan semakin memperlancar arus logistik setempat.
Direktur Eksekutif Segara Institute Piter Abdullah mengatakan, memang saat ini belum ada perhitungan yang pasti mengenai seberapa besar andil jalan tol terhadap ekonomi Sumatera. Perlu dilakukan survei besar untuk menghitung hal tersebut.
Namun kehadiran JTTS, khususnya di wilayah Lampung hingga Palembang sudah sangat terasa manfaatnya bagi perekonomian setempat.
"Keberadaan jalan tol khususnya Palembang, Bandar lampung menciptakan dan mendorong kenaikan aktivitas ekonomi antara kedua provinsi," tuturnya.
Melansir data BPS, ekonomi Lampung di 2022 tumbuh 4,28%. Pertumbuhan itu lebih tinggi dari pertumbuhan di 2021 sebesar 2,77%.
Menariknya lagi, dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi terjadi pada lapangan usaha jasa lainnya yang tumbuh sebesar 25,45%. Sementara dari sisi pengeluaran, komponen pengeluaran ekspor barang dan jasa mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 6,67%. Hal itu tentu didukung oleh arus logistik yang semakin baik.
"Kenaikan pertumbuhan di Lampung disebabkan banyak faktor. Utamanya faktor meredanya pandemi. Faktor jalan tol tentu saja termasuk," tambah Piter.
Bukti lainnya, ekonomi Sumatera Selatan di 2022 juga tumbuh 5,23%. Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi terjadi pada lapangan usaha Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum sebesar 14,67%. Sementara dari sisi pengeluaran terutama didorong oleh Komponen Ekspor Luar Negeri yang tumbuh sebesar 41,57%.
Meski JTTS belum sepenuhnya selesai, dampaknya terhadap ekonomi sebagian wilayah Sumatera sudah terasa. Bayangkan jika JTTS sudah tersambung sepenuhnya dari Lampung hingga Aceh.
(das/hns)Sentimen: positif (100%)