Harga Minyak Anjlok 3 Persen Akibat Pernyataan The Fed
CNNindonesia.com Jenis Media: Ekonomi
Jakarta, CNN Indonesia --
Harga minyak dunia jatuh sekitar 3 persen pada akhir perdagangan Rabu (22/6) sore waktu AS atau Kamis (23/6) pagi WIB.
Hal tersebut terjadi karena investor khawatir kenaikan suku bunga Bank Sentral AS (The Fed) dapat mendorong ekonomi AS ke dalam resesi. Jika itu terjadi, permintaan bahan bakar akan berkurang.
Harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Agustus merosot US$2,91 atau 2,5 persen menjadi US$111,74 per barel.
Sementara, harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Agustus tergelincir US$3,33 atau 3 persen menjadi US$106,19 per barel.
Harga minyak menurun selama sesi perdagangan setelah Ketua The Fed Jerome Powell menjanjikan fokus menyeluruh untuk menurunkan inflasi.
Analis Price Futures Phil Flynn mengatakan Powell tampaknya mengubah suasana pasar dengan keyakinannya tentang ekonomi AS.
"Kata-katanya telah menenangkan pasar dan menurunkan harga untuk jangka pendek," kata Flynn seperti dikutip dari Antara.
Sementara itu, Presiden AS Joe Biden meminta Kongres untuk meloloskan penangguhan pajak bensin federal selama tiga bulan. Hal itu demi membantu memerangi rekor harga bensin di SPBU dan memberikan bantuan sementara bagi warga AS selama musim panas ini.
[-]
Di sisi lain, anggota parlemen dari kedua partai besar telah menyatakan penolakannya untuk menangguhkan pajak bensin federal.
Gedung Putih meminta kepala eksekutif tujuh perusahaan minyak untuk membuat pertemuan guna membahas cara-cara untuk meningkatkan kapasitas produksi dan mengurangi harga bensin yang mencapai sekitar US$5 per galon.
Data pemerintah AS menunjukkan kapasitas penyulingan minyak AS turun pada 2021 karena penutupan pabrik pengolahan minyak terus mengurangi kemampuan mereka untuk memproduksi bensin dan solar.
(mrh/agt)
[-]
Sentimen: negatif (88.6%)