Sentimen
Informasi Tambahan
Brand/Merek: Tesla
Tokoh Terkait
Rilis Centang Biru Berbayar, Meta Bisa Raup Rp 45,5 Triliun Setahun
Detik.com Jenis Media: Tekno
Meta baru saja merilis program centang biru berbayar untuk pengguna Facebook dan Instagram. Layanan ini diprediksi bisa mendulang miliaran dolar untuk Meta setiap tahunnya.
Layanan Meta Verified memungkinkan pengguna untuk mendapatkan centang biru dengan tarif mulai dari USD 11,99 per bulan atau sekitar Rp 182 ribu. Selain centang biru, pelanggan layanan ini bisa mendapatkan perlindungan ekstra, akses langsung ke layanan konsumen, serta peningkatan visibilitas dan jangkauan.
Menurut perhitungan analis Bloomberg Intelligence Mandeep Singh, layanan Meta Verified bisa menghasilkan USD 2 miliar hingga USD 3 miliar (sekitar Rp 30-45 triliun) per tahun bagi perusahaan besutan Mark Zuckerberg tersebut, seperti dikutip dari Bloomberg, Selasa (21/2/2023).
Jumlah tersebut memang tidak begitu besar dibandingkan dengan pendapatan tahunan Meta. Pada tahun 2022, raksasa media sosial itu membukukan pendapatan sebesar USD 117 miliar.
Meski begitu, Singh berpendapat layanan ini bisa membantu Meta untuk mempertahankan kreator kecil yang mungkin bersedia membayar untuk mendapatkan centang biru seperti kreator dan seleb besar. Selain itu, kreator juga bisa melindungi akunnya serta memperluas jangkauan kontennya.
Meta akan merilis layanan centang biru berbayar di Australia dan Selandia Baru terlebih dahulu. Pelanggan yang ingin mendapatkan centang biru harus melewati proses verifikasi, termasuk menunjukkan kartu identitas yang sah.
Layanan Meta Verified diluncurkan tidak lama setelah Twitter merilis layanan berlangganan Twitter Blue. Layanan tersebut memungkinkan pengguna mendapatkan centang biru dengan membayar biaya berlangganan mulai dari Rp 120 ribu per bulan.
CEO dan pemilik Twitter Elon Musk tidak tinggal diam melihat Meta merilis layanan serupa Twitter Blue. Dalam cuitannya di Twitter, mantan orang terkaya di dunia ini menyebut langkah tersebut tidak dapat dihindari.
[Gambas:Twitter]
Sejak diluncurkan pada November lalu, Twitter Blue sepertinya kesulitan menarik pelanggan. Menurut laporan The Information, hingga pertengahan Januari 2023, kurang dari 0,2% pengguna aktif bulanan Twitter di Amerika Serikat yang mendaftar layanan berlangganan termasuk Twitter Blue.
Peluncuran Twitter Blue juga tidak berjalan mulus karena awalnya semua bisa mendaftar tanpa melewati proses verifikasi identitas. Beberapa pelanggan yang tidak bertanggung jawab memanfaatkan layanan ini untuk meniru tokoh dan brand ternama, termasuk Elon Musk dan Tesla.
Simak Video "Kelanjutan Nasib Akun Instagram dan Facebook Donald Trump "
[-]
(vmp/fay)
Sentimen: positif (99.1%)