Sentimen
Negatif (99%)
21 Feb 2023 : 10.00
Tokoh Terkait

IHSG Ditutup Merah, 6 Sektor Longsor! Energi Paling Parah

21 Feb 2023 : 10.00 Views 1

CNBCindonesia.com CNBCindonesia.com Jenis Media: Ekonomi

IHSG Ditutup Merah, 6 Sektor Longsor! Energi Paling Parah

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan Senin (20/2/23) berakhir di 6.894,71 atau terkoreksi tipis 0,01% secara harian.

Parahnya 309 saham turun, 203 saham mengalami kenaikan dan 208 lainnya stagnan. Perdagangan menunjukkan nilai transaksi sekitar Rp 8,95 triliun dengan melibatkan 21,59 miliar saham.

Hari ini IHSG dibuka menguat namun sesaat kemudian berbalik arah hingga ditutup keluar zona psikologis 6.900. Dalam lima hari perdagangan, koreksi Indeks masih turun 0,08%. Dengan begitu, IHSG belum menorehkan kinerja positif mingguan. Sejak awal tahun, IHSG masih membukukan penguatan 0,64% (year to date).

-

-

Berdasarkan data dari Bursa Efek Indonesia via Refinitiv, enam dari sepuluh sektor melemah. Sektor energi menjadi sektor yang paling merugikan indeks dengan penurunan 1,08%. Sementara itu, sektor konsumen non-primer menjadi sektor penahan koreksi, menguat 0,80%.

Saham-saham energi yang tumbang termasuk Borneo Olah Sarana ambles 6,49% disusul Garda Tujuh Buana melorot 3,21%. Selain itu Indika Energy dan Bumi Resources turun 2% lebih. Usaha milik konglomerat, Bayan Resources juga melemah 1,48%. Terakhir, Golden Energy melandai 1,14%

Tumbangnya IHSG juga tak lepas dari melemahnya saham-saham dengan kapitalisasi raksasa. Gojek Tokopedia membebani indeks sebesar 5,69 indeks poin sementara Astra International dan Bank Indonesia menjadi beban sebesar 5,33 dan 3,52 indeks poin

Kinerja IHSG bergerak anomali saat mayoritas bursa utama Asia menguat kecuali Strait Times yang melemah 0,52%.

Sikap investor yang wait and see membuat IHSG cenderung kurang bergairah pada hari ini. Investor menanti rilis serangkaian data ekonomi dan agenda penting di global pada pekan ini.

Adapun rilis data ekonomi penting yakni data aktivitas manufaktur (Purchasing Managers Index/PMI) periode Februari 2023, inflasi di Jepang, dan lain-lainnya.

Adapun agenda penting yang akan digelar pada pekan ini yakni keputusan suku bunga bank sentral China (People Bank of China/PBoC), bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve (The Fed), dan bank sentral Australia (Reserve Bank of Australia/RBA).

Di lain sisi, investor di RI masih mencerna keputusan suku bunga terbaru dari Bank Indonesia (BI) pada pekan lalu.

Keputusan rapat dewan gubernur BI sesuai dengan ekspektasi pasar. Berdasarkan survei CNBC Indonesia, dari 12 institusi yang terlibat dalam pembentukan konsensus, 10 lembaga/institusi memperkirakan bank sentral menahan suku bunga di level 5,75%. Dua institusi memperkirakan BI mengerek BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI-7DRR) sebesar 25 bp menjadi 6,00%.

Sebagai catatan, BI mulai menaikkan suku bunga acuan sejak Agustus 2022 hingga Januari 2023. Secara total, kubu MH Thamrin sudah mengerek suku bunga acuan sebesar 225 bp menjadi 5.75%.

CNBC INDONESIA RESEARCH


[-]

-

IHSG Jatuh Lagi ke Bawah 7.000
(Muhammad Azwar/ayh)

Sentimen: negatif (99.6%)