Vale Terbebani Harga Minyak, Beban Pokok Naik 22% di 2022
CNBCindonesia.com Jenis Media: Ekonomi
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Vale Indonesia Tbk (INCO) memang mencatat kenaikan laba bersih. Hingga akhir 2022 kemarin, labanya naik 20,8% secara tahunan menjadi US$ 200,4 juta.
Namun, di balik kenaikan itu, INCO sejatinya terbebani kenaikan bahan baku efek kenaikan harga komoditas. Pada pos keuangan ini, INCO mencatat kenaikan beban pokok 22,94% secara tahunan menjadi US$ 865,88 juta dari sebelunbta US$ 704,32 juta.
Jika dirinci lebih lanjut dari laporan keuangan perusahaan, Jumat (17/2/2023), beban bahan bakar minyak dan pelumas menjadi pemicu kenaikan beban pokok. Beban bahan bakar ini tercatat US$ 180,16 juta, lompat 59,67% secara tahunan dari sebelumnya US$ 112,83 juta.
Beban bahan bakar minyak dan pelumas itu juga menjadi kontributor beban terbesar, setara sekitar 21% dari total beban pokok di 2022.
Kenaikan harga komoditas itu diakui oleh CEO dan Presiden Direktur INCO, Febriany Eddy. Bahkan, menurutnya, kenaikan harga komoditas pada 2022 signifikan dibanding level harga 2021.
Namun, lanjut Febriany, kenaikan harga komoditas masih bisa dikompensasi oleh rata-rata harga nikel 2022 yang 35% lebih tinggi dari 2021. Kenaikan ini turut mengerek pendapatan konsolidasi INCO 23,71% secara tahunan menjadi US$ 1,18 miliar dari sebelumnya US$ 953,17 juta.
[-]
-
Luhut Singgung Soal Perpanjangan Kontrak, Begini Kata INCO(RCI/dhf)
Sentimen: negatif (88.9%)