Paksa Eksportir Taruh Dolar di RI, Rupiah Bisa Rp14.000/US$?
CNBCindonesia.com Jenis Media: Ekonomi
Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah masih berpotensi besar menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dari level sekarang Rp15.200/US$. Bahkan tak sulit rasanya untuk membuat dolar bertengger di level Rp 14.000.
Demikianlah disampaikan oleh Direktur Riset Core Indonesia Piter Abdullah kepada CNBC Indonesia, Jumat (17/2/2022).
Piter menjelaskan, ada dua alasan penting yang mempengaruhi pergerakan nilai tukar kini. Pertama adalah arah kebijakan Bank Sentral AS Federal Reserve (the Fed) yang masih akan menaikkan suku bunga acuan.
Kedua, yaitu soal likuiditas dolar di dalam negeri. Aneh memang, ketika neraca perdagangan surplus 33 bulan beruntun, likuiditas dolar di sistem keuangan Indonesia justru menipis.
"Supply dollar di domestik terbatas. DHE yang besar dari surplus neraca perdagangan hampir semuanya diparkir di luar negeri," terangnya.
Piter memperkirakan rupiah hingga akhir tahun cuma akan berada di kisaran Rp15.000 - Rp15.500.
Hal yang senada disampaikan Agus Herta Sumarto, Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef). Namun rupiah seharusnya ada di level Rp14.000-an per dolar AS, melihat potensi fundamental yang terus membaik seperti sebelum pandemi covid-19.
"Sebenarnya posisi rupiah saat ini belum mencerminkan kondisi fundamental ekonomi kita. Menurut saya, posisi Rp14.000-an menjadi angka yang optimal jika kita mengacu pada kondisi sebelum pandemi," ungkapnya kepada CNBC Indonesia.
Apalagi ekspor Indonesia yang melejit mendorong terjadinya surplus pada neraca perdagangan selama 33 bulan beruntun. Hanya sayang, dolar AS yang merupakan devisa hasil ekspor yang diterima pengusaha tidak ditempatkan di dalam negeri.
"Peningkatan kinerja ekspor yang terjadi akhir-akhir ini belum memberikan dampak signifikan terhadap penguatan rupiah," jelasnya.
[-]
-
Indeks Dolar Masih Perkasa, Rupiah Bisa ke Atas Rp 15.700/USD(mij/mij)
Sentimen: positif (65.3%)