Jakarta, CNBC Indonesia - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyampaikan pesan tajam mengenai optimisme ekonomi di tengah perkembangan global dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG).

Perry mengajak semua pihak untuk menumbuhkan optimisme ekonomi Indonesia. Oleh karena itu, Perry mengajak seluruh pihak agar tetap konsisten melakukan yang terbaik bagi Indonesia, baik itu dari pihak Bank Indonesia, pemerintah, dan masyarakat yang turut andil dalam perbaikan ekonomi.

Dia menegaskan bahwa hal tersebut dapat dilakukan dengan tiga cara, yakni kreatif, inovatif, dan sinergitas yang kemudian disingkatnya menjadi KIS.

-

-

"Kuncinya KIS, inovatif, kreatif, terobosan, tidak cukup book smart kata Pak Presiden. Dibutuhkan street smart yang disebut terobosan, sekali lagi Pak Presiden mengatakan tidak cukup book smart tetapi street smart dan itu maka perlu terobosan tapi kuncinya ketiga adalah sinergitas, sesulit apapun kalau kita bersama bergotong royong bersinergi hasilnya akan jauh lebih positif," tegasnya, Kamis (16/2/2023).

Sementara itu, di berbagai kesempatan, Jokowi mengingatkan bahwa pejabat ekonomi Indonesia harus luwes dalam menelurkan kebijakan tidak hanya berpegangan pada teks book, tetapi juga berani memberikan arahan sesuai kenyataan di lapangan.

Kondisi ini diistilahkan sebagai street smart. Street smart sendiri merupakan kecerdasan yang dibangun atas pengalaman lapangan. Sementara itu, book smart adalah istilah yang cocok bagi sosok pintar yang mendapatkan pengetahuannya melalui buku atau bangku sekolah.

Istilah book smart dan street smart muncul lagi di kalangan pelaku pasar, baik investor dan ekonom, ketika Presiden Jokowi menggunakannya untuk menggambarkan sosok Gubernur Bank Indonesia (BI) yang akan memimpin bank sentral ke depannya.

[-]

-

Bos BI Sebut Ada Kekacauan Global, Buktinya di Depan Mata!
(haa/haa)