Sentimen
Negatif (99%)
16 Feb 2023 : 17.44
Tokoh Terkait

Tunggu Pengumuman BI, Rupiah Diam di Tempat

16 Feb 2023 : 17.44 Views 1

CNBCindonesia.com CNBCindonesia.com Jenis Media: Ekonomi

Tunggu Pengumuman BI, Rupiah Diam di Tempat

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah diam di tempat melawan dolar Amerika Serikat (AS) pada awal perdagangan Rabu (16/2/2023). Perhatian tertuju pada pengumuman kebijakan moneter Bank Indonesia (BI) siang nanti.

Melansir data Refinitiv, rupiah membuka perdagangan dengan stagnan di Rp 15.200/US$. Rupiah bertahan di posisi tersebut hingga pukul 9:03 WIB.

Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia terbelah antara yang memproyeksikan kenaikan suku bunga acuan dan yang memperkirakan bank sentral akan menahan suku bunga acuan. Namun, mayoritas melihat BI tidak akan lagi mengerek suku bunga.

-

-

Dari 12 institusi yang terlibat dalam pembentukan konsensus, 10 lembaga/institusi memperkirakan bank sentral akan menahan suku bunga di level 5,75%.

Dua institusi memperkirakan BI akan mengerek BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 25 bps menjadi 6,00%.

Dengan adanya risiko The Fed menaikkan suku bunga lebih tinggi, maka proyeksi terbaru dari BI akan sangat dinanti pelaku pasar.

Sebelumnya, pasar melihat The Fed akan menaikkan suku bunga satu kali lagi pada Maret. Data terbaru dari perangkat FedWatch milik CME Group menunjukkan pasar melihat Jerome Powell dkk akan menaikkan suku bunga 3 kali lagi hingga menjadi 5,25% - 5,5%.

Artinya, ekspektasi tersebut lebih tinggi dari proyeksi The Fed 5% - 5,25%. Bukan tanpa alasan, Powell yang merupakan ketua The Fed sebelumnya menyatakan suku bunga bisa lebih tinggi dari proyeksi jika inflasi kembali naik.

"Kenyataannya kami bertindak berdasarkan data. Jadi jika kita terus melihat data, misalnya pasar tenaga kerja yang kuat atau inflasi yang kembali meninggi, itu akan membuat kami kembali menaikkan suku bunga dan bisa saja lebih tinggi dari yang diprediksi sebelumnya," ujar Powell, sebagaimana dilansir CNBC International, Rabu (8/2/2023).

Perubahan pandangan pelaku pasar tersebut terjadi akibat inflasi di AS yang masih bandel alias susah turun.

Pada Januari inflasi dilaporkan tumbuh 6,4% year-on-year (yoy), turun dari bulan sebelumnya 6,5%. Tetapi, rilis tersebut lebih tinggi dari ekspektasi 6,2% (yoy).


[-]

-

Terkapar Lawan Dolar AS, Rupiah Dekati Level Rp 15.600/USD
(pap/pap)

Sentimen: negatif (99.1%)